Total biaya pembangunan capai Rp9,8 miliar, secara keseluruhan pembangunan jembatan gantung ini menggunakan produk dalam negeri, mulai dari struktur baja sampai dengan tenaga kerja.
BACA JUGA:Fakta Sejarah Jembatan Ampera, Proyek Rampasan Perang Senilai Rp30.000
BACA JUGA:Hati-Hati! Jembatan Provinsi di Ogan Ilir Ini Bikin Ban Kendaraan Pecah
Sebelum beraktivitas, jembatan air lontar sudah melalui uji beban statik dan dinamik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, kemudian dilakukan uji loading dan tes sesuai prosedur oleh Kementerian PUPR.
Saat peresmian berlangsung, Menteri Basuki juga memerintahkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VII untuk melakukan survei pada daerah irigasi lahan pertanian yang sumber airnya berasal dari Sungai Muara Laham dan Sungai Ogan agar dilakukan perbaikan irigasi terlebih dahulu sesuai dengan usulan masyarakat.
Jembatan Air Lontar sudah sangat ditunggu oleh masyarakat Desa Tangsi Lontar dan Desa Lontar dan mendapat respon positif karena akan mempermudah pergerakan masyarakat dalam aktivitas produksi pertanian.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama Kementerian PUPR dalam pembangunan Jembatan Air Lontar dan rencana perbaikan irigasi Muara Laham dan Sungai Ogan.