JAKARTA - Komitemen Nyata, PLN Luncurkan Green Hydrogen Plant di Jakarta.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi langkah cepat dan nyata PLN karena mampu memproduksi green hydrogen melalui Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia.
Green Hydrogen Plant (GHP) berlokasi di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta.
Bahkan GHP yang dikembangkan melalui subholding PLN Nusantara Power ini mampu memproduksi hingga 51 ton hidrogen per tahun.
BACA JUGA:CONGRATULATION! PLN Raih 2 Penghargaan Internasional Asian Experience Awards 2023
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda menyampaikan bahwa kehadiran GHP tersebut menjadi sebuah inisiasi yang baik untuk mendukung upaya pengembangan energi bersih di indonesia.
"PLN miliki cara paling cepat untuk menghasilkan green hydrogen. Kami awalnya berpikir untuk bisa menghasilkan hidrogen hijau ini akan butuh waktu yang lama, memakai panas bumi, solar panel. Ternyata inovasi yang dilakukan oleh PLN mampu mempercepat produksi green hydrogen di Indonesia," ucap Yudo.
Dirinya juga menjelaskan hidrogen hijau merupakan game changer terhadap tantangan transisi energi.
Ke depan, penggunaan hidrogen hijau sebagai bahan bakar alternatif akan dibutuhkan banyak industri.
BACA JUGA:Tantangan dan Harapan, PLN Bersinergi dengan Kejaksaan Tinggi di Babel
Tahun ini, pemerintah lewat Kementerian ESDM tengah merampungkan peta jalan hidrogen nasional.
Lewat langkah akseleratif PLN dalam membuat GHP pertama ini menjadi bukti dan penguat dari peta jalan strategi hidrogen nasional.
"Tahun ini kita finalisasi nasional hydrogen strategy. Semoga bisa segera kita keluarkan. Alhamdulillah PLN sudah mendahului strategi ini. Sebelum bukunya keluar, sudah ada buktinya dulu," ujar Yudo.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan peresmian GHP pertama di Indonesia ini merupakan buah komitmen PLN dalam mendukung upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi. Ke depan, green hydrogen akan menjadi energi alternatif.
BACA JUGA:Segera Melantai, PLN Siap Memimpin Perdagangan Karbon di Bursa dan Online