Malah dua orang ini ini sering bertemu untuk membahas rencana jangka panjang untuk Timnas Indonesia seperti persiapan Kualifikasi Piala Dunia hingga lanjutan naturalisasi pemain keturunan.
3. Loyal Sebagai One Man Club
Shin Tae-yong adalah sosok yang loyal.
Jangan ditanya lagi loyalitasnya.
Ketika masih aktif jadi pemain, ia hanya membela satu klub saja, yakni Seongnam Ilhwa.
Dia pun pernah menjadi tameng setelah KFA dan pelatih Korea Selatan Uli Stielike berpisah.
Shin Tae-yong akhirnya didapuk menjadi pelatih Korea Selatan untuk ajang Piala Dunia 2018.
Hanya beberapa bulan masa persiapan, Korea Selatan akhirnya hanya mencatatkan satu kali menang dan dua kekalahan.
Shin Tae-yong bahkan dilempar telur hingga digantungkan nasibnya oleh KFA setelah menyelesaikan tugasnya di Piala Dunia 2018.
Adalah PSSI yang kemudian menyelamatkan kariernya sebagai pelatih.
Shin Tae-yong direkrut sejak 2019 dan terus mengukir sejarah bersama Timnas Indonesia hingga kini.
Tentu ia akan terus mengukir sejarah bareng Skuad Garuda ke depannya.
Dan sejarah berikutnya yang sudah menunggu untuk ia torehkan adalah membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia untuk kali pertama.