"Semoga Tuhan mengampuni dan mengasihani Almarhum. Belasungkawa kami yang tulus ditujukan kepada keluarga mereka. Semoga Tuhan menerima perbuatan mereka dan memberi mereka balasan atas penderitaan mereka," ujarnya.
BACA JUGA:Jemaah Haji Debarkasi Mulai 22 Juni Akan Tiba di Tanah Air
Al-Jalajel menyebut pihaknya sudah mengumpulkan seluruh laporan kematian yang diterima, mengabari keluarga jemaah yang wafat, dan menyelesaikan identifikasi jemaah wafat termasuk jemaah ilegal yang minim informasi pribadi atau dokumen identitas.
Pihaknya juga memfasilitasi pemakaman di Makkah.
"Proses penanganan akan dilanjutkan dengan identifikasi, penguburan dan penghormatan terhadap almarhum, serta pemberian sertifikat kematian," jelasnya.
Sebagian besar korban tewas adalah warga Mesir.
Sumber keamanan dan medis mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah korban tewas dari Mesir meningkat menjadi 672 dan 25 lainnya hilang.
Sebanyak 236 warga Indonesia meninggal dunia, menurut data dari Pemerintah Indonesia.
Sementara itu, Badan Urusan Luar Negeri India melaporkan bahwa 98 warga negara India meninggal saat melaksanakan ibadah haji.
Kematian lebih lanjut dilaporkan di Tunisia, Yordania, Iran, dan Senegal, sehingga total korban jiwa tahun ini setidaknya 1.114 orang, menurut penghitungan Reuters.
Unit krisis Mesir yang menyelidiki situasi tersebut menyatakan bahwa mereka telah menangguhkan izin 16 perusahaan pariwisata dan merujuk mereka ke jaksa penuntut umum.
Mereka menuduh perusahaan-perusahaan tersebut bertanggung jawab atas kematian yang sebagian besar terjadi di kalangan jemaah haji yang tidak terdaftar dalam sistem resmi.
Tindakan Medis yang Diberikan Saudi
Tenaga kesehatan Saudi menangani lebih dari 465.000 layanan perawatan khusus, termasuk 141.000 layanan kepada mereka yang tidak mendapatkan izin resmi untuk melakukan haji.
Al-Jalajel menjamin kondisi kesehatan seluruh jemaah haji di tengah panas ekstrem di Tanah Suci.