"Korban saat dibunuh hendak melakukan penagihan, dan datang kepada pelaku Antoni (DPO) untuk menagih utang yang telah diberikan pihak koperasi melalui Anton Eka Saputra. Namun terjadi keributan sehingga terjadi peristiwa pembunuhan," jelasnya.
Sambungnya, melalui skenario yang telah direncanakan Kalf dan temannya Pongky sudah berada di distro "Anti Mahal" seolah sebagai pembeli dan saat korban datang tidak curiga.
"Saat terjadi pembicaraan antara korban dan Antoni, lalu dari belakang pelaku Kalf melakukan pemukulan menggunakan kunci pas di bagian leher korban sebanyak tiga kali dan dilanjutkan Antoni juga tiga kali dan memastikan kematian Pongky memukul satu kali dan menendang," ungkapnya.
BACA JUGA:Tragedi Speed Boat Terbalik di Ogan Ilir, 2 Remaja Putri Belum Ditemukan
BACA JUGA:Waduh! Puluhan Masyarkat Palembang Memadati Rutan di Mapolrestabes Palembang, Ternyata Demi Hal Ini
Lalu setelah memastikan korban meninggal dunia dilakukan penguburan di belakang distro tersebut dengan menggunakan cangkul yang sudah diamankan.
"Diduga sakit hati Antoni karena bunga yang sangat tinggi dan Antoni ingin meminjam kembali namun terjadi perdebatan," jelasnya.
Menurut Kombes Pol Harryo Sugihhartono bahwa pelaku Pongky telah diamankan di Batam dan merupakan warga Palembang empat lawang dan teman dari pelaku Kalf.
"Untuk menghilangkan diri dan menghilangkan jejak sehingga berangkat ke Batam, bersembunyi ke rumah temannya. Menurut Pongky bahwa ide mengubur korban adalah Antoni untuk mengubur di belakang distro," tutupnya.
BACA JUGA:Kabar Gembira! BLT BPNT Sembako Rp600 Ribu, Cair 3 Bulan Sekaligus Juli Mendatang Via Pos Indonesia
BACA JUGA:Niat Hati Ingin Mendapatkan Sofa Baru Dengan Harga Murah, Pria di Palembang Menjadi Korban Penipuan
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".