Dia merinci bahwa belanja K/L antara lain dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur di Sumsel, kegiatan pemilu 2024, dan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Kemudian, Bidik Misi pada satuan kerja K/L Kemenag, dan bantuan sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kemensos.
Kinerja belanja negara ini kata Ferdinan, digunakan untuk peningkatan pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur, dan perlindungan sosial.
BACA JUGA:Psikolog Sumsel Ungkap Peran Besar Keluarga dalam Kehidupan Bangsa
BACA JUGA:Review Spesifikasi HP Vivo Harga Rp1 Jutaan dengan Fitur Keren di 2024!
Belanja pegawai sebesar Rp2,40 triliun atau 43,86% dari pagu, belanja barang Rp2,63 triliun atau 33,71% dari pagu, belanja modal Rp1,56 triliun atau 20,77% dari pagu, dan belanja bantuan sosial Rp9,51 miliar atau 38,75% dari pagu.
Tren positif juga ditunjukkan oleh kinerja penyaluran TKD yang hingga Mei 2024 alami pertumbuhan 16,36% (yoy).
Tercatat kinerja penyaluran TKD sebesar Rp11,68 triliun atau 36,91% dari pagu atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 29,14%.
Faktor pendorong utamanya adalah pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Desa di Sumsel.
BACA JUGA:Cegah Risiko Kecelakaan, Satlantas Polres Banyuasin Tindak Tegas Kendaraan ODOL di Jalintim
BACA JUGA:MABA Merapat! Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Masuk Perguruan Tinggi
Di sisi lain, kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus tumbuh positif dengan realisasi sebesar Rp3,55 triliun yang tersalur kepada 51.109 debitur.
“Sebagai kesimpulan, perekonomian Sumsel terjaga positif, inflasi terkendali, dan aktivitas perekonomian masyarakat tetap dalam tren positif,” tukas Ferdinan.
Dia mengemukakan, APBN Wilayah Sumsel telah bekerja optimal yang ditunjukkan dengan pendapatan negara sampai dengan Mei 2024 tumbuh secara year on year.
“Begitu pula pada realisasi belanja negara lebih baik secara year on year,” pungkasnya.