Meskipun kemajuan visual ini mengesankan, akses menuju lokasi pembangunan masih menantang, dengan sebagian besar jalan menuju jembatan masih berupa tanah merah yang memerlukan peningkatan infrastruktur pendukung.
BACA JUGA:Ruas JalanTol Palembang-Betung Masih Butuh Tambahan PMN Rp 1 T
Dalam konteks ekonomi, pembangunan Jembatan Musi V diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antar kota di Sumatera Selatan dan Jambi, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Pemerintah juga menggarisbawahi komitmen kuat terhadap produk lokal, dengan pembangunan jembatan ini menggunakan 99% produk asli Indonesia, mencerminkan dorongan terhadap industri dalam negeri.
Dengan proyek ini mencapai progres sekitar 60%, diharapkan jembatan Musi V dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2025.
Hal ini tidak hanya akan menjadi simbol kebanggaan baru bagi Palembang, tetapi juga meningkatkan konektivitas serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.
BACA JUGA:Dicoret dari PSN, Pembangunan Jalan Tol Muara Enim-Lahat-Lubuklinggau Bakal Dilanjutkan Prabowo?
Pembangunan ini menjadi bukti nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah, dengan harapan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Seperti diketahui, pembangunan jembatan tol yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, dimulai pada tahun 2020
Jembatan ini masuk dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Jembatan Musi V termasuk dalam ruas jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Tol Kapal Betung) memiliki panjang total mencapai 11,7 km.
BACA JUGA:Jembatan Ampera Minggir, Palembang Kini Punya Ikon Baru Senilai Rp22,17 Triliun!
Jembatan ini memiliki bentang mencapai 1,7 km.