JAKARTA, KORANPALPRES.COM - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) masih mengusung kegiatan kebudayaan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dalam rangka Hari Bhayangkara yang tahun ini mengangkat lakon “Tumurune Wiji Sejati”.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut lakon Tumure Wiji Sejati mengisahkan tentang lahirnya kesatria sejati yang cerdas dan sakti, yakni Raden Wisanggeni.
“Tumurune wiji sejati itu artinya lahirnya satria unggul, cerdas dan sakti. Yakni, Raden Wisanggeni,” kata Trunoyudo di Jakarta, Jumat 5 Juli 2024.
Pertunjukan wayang ini dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara, mulai dari pukul 20.00 WIB sampai dengan selesai. Dia menjelaskan, lakon ini diangkat dengan pesan khusus bagi masyarakat.
BACA JUGA:Sosok Jenderal Bintang 2 di Polda Sumsel Ini Sambut Kedatangan Ketua DPD PPDI
BACA JUGA:Bravo! Satres Narkoba Polresatabes Palembang Mengamankan 4 Pengedar Narkoba, Berikut Penjelasannya
Yang menonton pertunjukan, yakni sosok Wisanggeni yang menegakkan kebenaran, keadilan dan kejujuran.
“Seperti sosok Raden Wisanggeni ini simbol kekuatan dan kerabagaman yang luar biasa,” katanya.
Ini merupakan tahun ketiga Polri mengadakan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dalam rangka Hari Bhayangkara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lakon dimainkan oleh 3 dalang.
Yakni Ki Yanto, yang merupakan Hakim Agung, Ki Sri Kuncoro, perwira Polri berpangkat Ipda, dan Ki Harso Widisantoso, anggota TNI berpangkat Mayor Angkatan Laut.
BACA JUGA:Mencari Bibit Atlet Bulu Tangkis, Polda Sumsel Gelar Kejuaraan Satu Ini
BACA JUGA:Waduh Ada Temuan, Begini Hasil Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Sumsel TA 2024
Selain dipandu oleh 3 dalang tersebut, juga dibawakan oleh Ki Bayu Aji Pamungkas dari unsur aparatur sipil negara.
Jenderal polisi bintang satu itu mengatakan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini terbuka untuk umum, gratis bagi seluruh masyarakat yang datang dan menonton.
Selain wayang kulit, juga diisi dengan hiburan komedi oleh seniman srimulat, yakni Dhinas Tedjo, Endah Laras, Cak Percil, Eka Kebumen dan Agens Serfozo.