PAGARALAM – Pascamusim kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bulan-bulan lalu, kondisi Kota Pagaralam berangsur-angsur mulai segar lagi.
Upaya pelestarian ekosistem alam jadi perhatian serius Polri setelah mereka terlibat langsung dalam upaya penyelamatan hutan dan lahan lainnya dari kebakaran.
Untuk itu, sebagai bentuk aksi nyatanya Polres Pagaralam melakukan giat bertajuk Penanaman Sejuta Bibit Pohon bersama Polri, Rabu (15/11/2023).
Kegiatan tersebut dipusatkan di Mapolsek Dempo Selatan dipimpin langsung Kapolres Pagaralam, AKBP Erwin Irawan SIK didampingi Wakapolres Kompol Helmi Ardiansyah SH dan Kapolsek Dempo Selatan Iptu Apriyadi.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesadaran Berkendara, Polres PALI Datangi Santri di Ponpes Latansa Mustika
Kegiatan juga melibatkan dan dihadiri jajaran TNI dari Koramil 405/13 Dempo Selatan, Camat, lurah dan tokoh agama dan masyarakat di wilayah hukum Polsek Dempo Selatan.
Kapolres mengatakan, giat tanam sejuta pohon ini tujuannya tak lain, agar hutan dan lahan jangan sampai rusak.
“Harus kita jaga, melalui kegiatan tanam sejuta bibit pohon bersama Polri ini, untuk mengajak masyarakat mencintai lingkungan kita, salah satu caranya dengan cara penanaman bibit pohon," ujar dia.
Perwira Melati dua itu juga menyebutkan, aksi ini demi kelangsungan hidup generasi penerus yang akan datang."Ekosistem alam kita harus dijaga, jangan sampai rusak," katanya.
BACA JUGA:Berbuat Tak Senonoh Di Lubuklinggau Harus Siap Jalani Tradisi Ini
Untuk diketahui aksi tanam bibit pohon ini juga dilakukan serentak di lima Polsek dalam lingkup Polres Pagaralam.Adapun untuk jenis bibit pohon yang ditanam di antaranya, buah buahan dan jenis lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres juga berpesan, kepada masyarakat agar upaya melestarikan ekosistem adalah tanggung jawab kita bersama.
"Mari kita jaga ekosistem alam kita dengan tanam pohon, hutan kita harus kita jaga, rawat dan jangan dirusak. Hutan kita rusak, bencana alam pasti mengancam kita," paparnya.
Sejauh ini keterlibatan Polri dalam menjaga ekosistem dan lingkungan patut dipresiasi. Yang paling jelas pada saat musim kebakaran hutan dan lahan yang banyak terjadi termasuk di wilayah hukum kota Pagaralam beberapa waktu lalu.