JAKARTA, KORANPALPRES.COM - Polri bakal menggunakan teknologi digital dalam mendeteksi kondisi tubuh yakni Body Composition Analyzer dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) II dengan metode CAT, dalam proses seleksi taruna Akpol Tahun Anggaran 2024 yang memasuki tahap pusat.
Hal itulah mendorong SSDM Polri selaku panitia penyelenggara rekrutmen tingkat pusat akan menggunakan alat analisis mendeteksi kondisi tubuh MMPI.
“Tahun ini teknologi baru yang kita gunakan dalam proses rekrutmen ada MMPI II online dan Body Composition Analyzer," ujar Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Pol Dedi Prasetyo, Ahad 14 Juli 2024.
Ia menjelasakan, Minnesota Multiphasic Personality Inventory itu untuk psikologisnya, menggali kepribadian seseorang, mendeteksi gangguan mental pada seseorang.
BACA JUGA:Berikut Pesan Kapolda Sumsel Ke Perwira Terhadap Personel Dipimpinnya
BACA JUGA:Berikut Ini 10 Atlet Terbaik Polda Sumsel Ikuti Kejuaraan Nasional Judo Kapolri Cup
Irjen Pol Dedi menerangkan Body Composition Analyzer untuk mendeteksi dini kemungkinan cedera pada tulang dan otot.
“Kegunaannya bisa deteksi dini kemungkinan-kemungkinan cedera otot tendon dan tulang saat aktifitas fisik,” sambung dia.
Irjen Pol Dedi menuturkan instrumen-instrumen yang serba digital dalam proses seleksi anggota baru diharapkan semakin meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan.
Apalagi, tambah dia, Polri diharuskan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. “Proses rekrutmen dan pengembangan SDM Polri ini kita harapkan bersama," akunya.
BACA JUGA:Membanggakan, Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori Raih Hoegeng Awards 2024, Inilah Sosoknya
BACA JUGA:Perangi Kejahatan Siber, Polri Ambil Langkah Jitu
Hal ini tidak lain agar serba digital, menggunakan alat-alat canggih atau teknologi terkini. Karena memang menghadapi tantangan zaman.
"Kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam proses pemeriksaan kesehatan, psikologi, akademik dan fisik,” terang mantan Kadiv Humas Polri ini.
Sementara itu, Kepala Biro Kesehatan Polri, Brigjen Pol I Gusti Gede Maha Andika memaparkan cara kerja alat Body Composition Analyzer.