Sesampainya di daratan Palembang, alangkah terkejut Tan Bun An saat melihat guci-guci tersebut ternyata berisikan sayur.
BACA JUGA: Xiaomi 14 Civi dalam Warna Matcha Green Langsung Dicoba
BACA JUGA:Aromanya Tak Terlupakan! Inilah 10 Rekomendasi Parfum Giorgio Armani untuk Pria
Ia merasa kesal dan membuang semua guci-guci ke dalam tanpa berpikir panjang dan memeriksa secara detail.
Saat membuang guci terakhir, guci itu pecah dan di saat itulah beliau menyadari bahwa isinya adalah emas.
Karena rasa penyesalan yang amat dalam akibat keputusannya sendiri, Tan Bun An segera melompat ke Sungai Musi dan disusul oleh Putri Fatimah yang awalnya merasa cemas karena sang kekasih tak kunjung kembali ke daratan.
Untuk mengenang kisah tersebut, maka dibangunlah sebuah makam yang terletak di Pulau Kemaro.
BACA JUGA:Ini Penekanan Kakorlantas Polri Saat Kunjungan Kerja Ke Ditlantas Polda Aceh
BACA JUGA:Ini 5 Jam Tangan Olahraga Terbaik dari Berbagai Merek
Setiap kisah pasti ada pesan. Apa sih yang bisa kita simpulkan? Intinya, berhati-hatilah dalam membuat sebuah keputusan dan harus dipikirkan secara matang karena setiap keputusan akan konsekuensi yang harus kita terima.
Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang