PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Jenderal berpangkat tinggi Korem Gapo yang tidak lain Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) aktivasi posko pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), bertempat di Griya Agung.
Yang beralamat di Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I (IB) Kota Palembang, Kamis 25 Juli 2024. Berdasarkan data dari BMKG Provinsi Sumsel, sampai dengan 20 Juli 2024.
Sebagian besar Wilayah Sumsel mengalami hari tanpa hujan dengan kategori pendek (6-10 hari). Hari tanpa hujan (HTH) mulai meluas sejak 11 Juli 2024.
Hal ini seiring menurunnya potensi pertumbuhan awan dengan menguatnya angin timuran. Puncak kemarau diprakirakan pada akhir Juli hingga Agustus 2024.
BACA JUGA:Jalan Sepanjang 400 Meter Dibuka, Satgas TMMD ke-121 Kodim 1801/Manokwari Ditarget Sebulan
BACA JUGA:Kasi Intel Kasrem Gapo Ambil Bagian Dalam Pembukaan Pelatihan Pencegahan Karhutla di Griya Agung
Pada paparannya Kasi Ops Karem Gapo Kolonel Inf Syafruddin mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumsel setiap tahunnya menjadi ancaman serius terhadap kehidupan masyarakat.
Khususnya di siklus 4 tahunan (tahun 2015, 2019 dan 2023) yang menimbulkan banyak kerugian baik aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan lingkungan.
Kebakaran hutan dan lahan sebagian besar karena ulah manusia yang membuka lahan dengan cara membakar, karena cepat dan murah. Disamping itu banyak lahan terlantar yang rentan kebakaran.
“Sinergitas antar stakeholder dan instansi-instansi terkait sangat diperlukan dalam penanganan karhutla di Wil. Sumsel,” ungkapnya.
BACA JUGA:Pembukaan TMMD Ke-121 Kodim Jambi, Ada Sosok Pejabat Korem Gapu Hadir
BACA JUGA:Ada Seminar Akademis Rohani Kristen di Kodam II Sriwijaya, Berikut Buktinya
Potensi kerawanan Karhutla dengan kategori wilayah rawan berada di Kabupaten OKI, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Muratara.
“Korem Gapo melaksanakan operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Wilayah Provinsi Sumsel dilaksanakan secara serentak dengan titik berat desa rawan karhutla dalam rangka mendukung tugas pokok Provinsi Sumsel,” tambahnya.
Operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Wilayah Provinsi Sumsel dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu tahap mitigasi, tahap penindakan dan tahap pemulihan.