Di jembatan ini kalau beruntung kamu bisa melihat segerobolan monyet atau kera yang sring terlihat nongkrong bergerombol di atas jembatan.
Cukup banyak wisatawan yang berhenti untuk memberi makan bahkan berswafoto di sana.
Jumlah monyet perbatasan ini cukup banyak. Bahkan jika pemerintah kota Pagaralam lebih jeli, daerah ini dapat menjadi favorit baru wisata.
Ya wisata monyet ini bisa dikembangkan dan bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Setelah melintasi jembatan kamu akan melewati Liku atau belokan Ndikat yang terkenal. Ini adalah belokan legendaris di Pagaralam dan menjadi kebanggaan masyarakat. Barulah setelah itu kamu bisa langsung menuju pusat kota Pagaralam sekira 30-40 menit lamanya.
2. Jalur Masuk dari Dusun Perandonan, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara
Jalur atau akses masuk ini adalah jalan lintas Bengkulu – Pagaralam menuju Palembang, dan kota-kota lainnya.
Para wisatawan atau tamu yang akan masuk wilayah Kota Pagaralam dari pintu masuk ke Dusun Perandonan dari arah Bengkulu dan Kabupaten Empat Lawang.
Ini adalah daerah perbatasan Kabupaten Lahat tepatnya Kecamatan Sukamerindu dengan Dusun Perandonan, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara, Kota Pagaralam.
Ada beberapa tanda batas yang menyatakan daerah ini masuk wilayah Kota Pagaralam.
Selain ada gerbang masuk ada juga beberapa tanda seperti tiang atau tugu, juga papan tanda selamat datang ke kota Pagaralam.
Dari sini menuju pusat Kota Pagaralam tidak jauh. Hanya menempuh jarak sekira 10 menit saja kita sudah berada di tengah kota.
BACA JUGA:Desa Wisata Gunung Dempo Diharapkan Melampaui Capaian Desa Tebat Lereh
Selain itu wilayah perbatasan ini juga masih masuk kawasan Pagaralam Utara yang masuk kawasan kota.