Dimana Krisno menyampaikan kepada SSDM Polri perihal kejadian-kejadian taruna mengalami cedera terkait otot dan tulang, yang berdampak pada terganggunya proses pendidikan dan latihan untuk taruna itu sendiri.
Oleh sebab itu SSDM Polri dalam seleksi tingkat pusat Akpol 2024 melakukan pemeriksaan kepadatan tulang dan massa otot terhadap seluruh calon taruna.
Sehingga diharapkan pemeriksaan tersebut menekan potensi taruna mengalami cedera otot dan tulang baik saat proses pendidikan integrasi dengan taruna TNI, hingga selama pendidikan di Akpol.
BACA JUGA:Contraflow Tidak Berlaku, Ini Gantinya Oleh Satlantas Polrestabes Palembang Dalam Atasi Kemacetan
BACA JUGA:Wujud Peduli dan Lebih Dekat dengan Masyarakat, Langkah Berikut Diambil Alumni Akpol 88 Adhi Pradana
Dia mengatakan hanya calon taruna terbaik yang akan masuk Akpol. Hal ini menjadi sebuah keharusan, sambung mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini.
Hal ini agar para taruna dapat mengikuti proses pendidikan dan pelatihan dengan baik tanpa terjadi hal-hal yang bahkan dapat membahayakan keselamatan taruna itu sendiri.
“Kita tidak mau lagi dilakukan rekrutmen dengan friksi-friksi seperti itu. Nanti ke depannya belum ikut pendidikan di Akpol, baru ikut pendidikan integrasi sudah sakit, sudah cedera dengan proses latihan," tambah Irjen Pol Dedi.
Bahkan mohon maaf, ada yang meninggal ketika proses pelatihan. 2024 Ini harus zero accident.
BACA JUGA:Tegas! Kuota Khusus-Rekpro di Seleksi Pusat Taruna Akpol Dihapus, As SDM Kapolri Katakan Begini
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".