KALIMANTAN - Grand Prix Las Vegas menjadi magnet perhatian dalam ajang balap Formula 1, terutama dengan Charles Leclerc dari tim Ferrari menduduki posisi pole.
Namun, pertanyaan besar menguak, apakah tren kesialan Leclerc akan berlanjut di sirkuit yang dingin ini?
Leclerc tidak menyembunyikan kekhawatirannya terkait manajemen ban di sirkuit Las Vegas yang dingin.
Dengan 11 pole position terakhir tanpa kemenangan, Ferrari berhadapan dengan tantangan untuk mengubah hasil kualifikasi menjadi prestasi di lintasan.
BACA JUGA:Langkah Besar atau Taruhan Risiko? Manchester United Godok Tawaran untuk Antoine Griezmann
Max Verstappen dari Red Bull, yang berbagi barisan terdepan dengan Leclerc, berharap memanfaatkan keunikan sirkuit meskipun menyatakan ketidaknyamanannya terhadap trek baru.
Strategi unik dapat menjadi kunci sukses di sirkuit yang memerlukan pendekatan khusus.
Selain itu, kita harus memperhatikan ketidakpastian strategi ban yang dapat menjadi penentu kemenangan di sirkuit Las Vegas yang dingin.
Pembalap seperti George Russell menyampaikan keprihatinan tentang potensi graining pada ban akibat suhu rendah.
BACA JUGA:Jose Mourinho Berdaya Dengan Trevoh Chalobah dan Malang Sarr Untuk Menguatkan Pertahanan AS Roma
BACA JUGA:Manchester City Berjuang Pertahankan Erling Haaland dari Genggaman Real Madrid
Dengan grid yang terbalik karena penalti dan performa mengejutkan dari beberapa tim, Grand Prix Las Vegas diprediksi penuh ketidakpastian.
Pembalap Williams, Alex Albon, dan Logan Sargeant menonjol di posisi lima dan enam, menambah kegembiraan perlombaan.
Meskipun memberikan wawasan mendalam mengenai persiapan tim dan pembalap, tantangan utama tetap pada konversi pole position menjadi kemenangan bagi Charles Leclerc dan Ferrari.