KORANPALPRES.COM - Sumatera Selatan akan segera menyaksikan perubahan signifikan dalam jaringan jalan tol, dengan proyek ambisius yang menghubungkan Jalan Tol Kapalbetung dan Tol Palindra.
Melalui pembangunan Junction Palembang, proyek yang sedang dikebut ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perjalanan dan mengurangi kemacetan di wilayah Sumatera Selatan.
Dengan total panjang 8,3 kilometer, Junction Palembang diharapkan dapat menghubungkan kedua ruas tol secara langsung.
Dimana, nantinya akan menghilangkan kebutuhan untuk keluar dari pintu tol dan memotong waktu tempuh perjalanan secara drastis.
BACA JUGA:Panjangnya 15 Km, Tol Pertama di Jambi Tinggal Diresmikan Presiden, Operasional September?
BACA JUGA:WOW! Jalan Tol Jambi Satu Ini Tawarkan Pemandangan Menakjubkan ala Eropa, Ternyata Jalurnya…
Progres pembangunan menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan target penyelesaian tahap pertama pada akhir tahun 2024 dan seluruh proyek ditargetkan selesai pada 2025.
Dikutip koranpalpres.com dari website hutamakarya.com, Direktur Operasi 3 PT Utama Karya Infrastruktur (HKI), Aditya Novendra Jaya, pembangunan Junction Palembang mengalami kemajuan yang signifikan.
Proyek ini dibagi dalam beberapa tahap, dengan lima dari total delapan ramp yang direncanakan diharapkan selesai pada akhir tahun 2024. Tiga ramp lainnya diperkirakan akan rampung pada tahun 2025.
Sebelum adanya Junction Palembang, pengendara yang ingin berpindah dari Tol Kayu Agung-Palembang-Betung ke Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih harus keluar dari tol dan menggunakan jalan nasional.
Hal ini sering menyebabkan kemacetan, yang kini akan berkurang secara signifikan dengan adanya konektivitas langsung yang ditawarkan oleh Junction Palembang.
Proyek ini diharapkan akan memperpendek waktu tempuh perjalanan dan mengurangi kemacetan di jalan lintas.
“Nantinya jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan,” tutur Aditya.