“Kilang Plaju yang telah berhasil dijaga dengan baik, harus dipastikan agar terus menjadi penopang utama kebutuhan energi di Sumbagsel,” ungkap Prayitno.
Lebih lanjut, Prayitno menjelaskan strategi Pertamina yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
Serta mengedepankan keseimbangan antara bisnis warisan (Legacy Business) dan transisi energi.
“Kami terus berupaya menjalankan strategi yang tidak hanya mempertahankan bisnis tradisional, tetapi juga mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
BACA JUGA:TERBAIK! Direksi Pertamina Borong Penghargaan Bergengsi di 2 Ajang Internasional
Prayitno menegaskan bahwa PT KPI akan terus beradaptasi dan mencari solusi inovatif.
Untuk menghadapi tantangan yang ada, memastikan kilang tetap beroperasi secara optimal dan berkelanjutan.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III, Yulianto Triwibowo mengungkapkan kondisi operasional Kilang Plaju yang berjalan normal, dari unit primer hingga sekunder.
Kilang Plaju beroperasi secara optimal, dengan seluruh unit operasi seperti CDU (Crude Distillate Unit).
Mulai dari HVU (High Vacuum Unit), FCCU (Fluid Cracking Catalytic Unit), Polypropylene, Gas Plant, dan UTL yang berjalan normal.
Didukung kondisi lingkungan di internal maupun eksternal, termasuk stakeholder yang juga kondusif kata Yulianto.
Sebagai informasi 80 persen dari tenaga kerja RU III berasal dari wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam memberdayakan sumber daya lokal.
BACA JUGA:CATAT! Ingin Beli LPG 3 Kg, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Himbau Warga Beli di Pangkalan Resmi
Kilang yang berdiri di atas lahan seluas 400 hektar ini menghasilkan produk utama.