Sebelumnya, kendaraan yang melewati Tol Kapal Betung menuju ruas Palinpra maupun sebaliknya harus melalui exit tol dan jalan nasional.
BACA JUGA:WOW! Jalan Tol Jambi Satu Ini Tawarkan Pemandangan Menakjubkan ala Eropa, Ternyata Jalurnya…
"Nantinya jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan," tutur Aditya.
Dari segi teknis, Junction Palembang direncanakan memiliki lebar lajur 4 meter dengan konstruksi elevated structure.
Serta memiliki kecepatan rencana 40 hingga 60 kilometer per jam.
Agar pembangunan Junction Palembang tidak mengganggu operasional tol aktif di sekitarnya, HKI melaksanakan erection PCI girder dengan menggunakan launcher atau pemasangan balok girder ke atas tumpuannya.
Penyesuaian proses erection girder dilakukan dengan melakukan rekayasa dan manajemen lalu lintas yang aman melalui koordinasi penuh dengan operator tol dan stakeholder terkait yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas.
"Untuk menjawab tantangan dan memaksimalkan proses konstruksi, HKI sepenuhnya telah menerapkan digital construction berupa Building Information Modelling atau BIM," terang Aditya.
Penerapan BIM tersebut dimulai dari fase Rencana Teknik Akhir (RTA), fase pelaksanaan shopdrawing hingga pengukuran kuantitas pekerjaan secara akurat dengan penerapan Terrestrial Laser Scanner (TLS).
Serta implementasi photogrammetry untuk monitoring progres pekerjaan lapangan secara real time.
Pembangunan Junction Palembang adalah langkah besar dalam meningkatkan konektivitas dan efisiensi transportasi di Sumatera Selatan.
Dengan target penyelesaian yang ambisius dan manfaat yang signifikan, proyek ini diharapkan dapat mempercepat perjalanan dan mengurangi kemacetan, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan mobilitas masyarakat.