KUDUS - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus melakukan berbagai upaya Cooling System, bahkan telah menggandeng berbagai pihak terkait.
Bahkan juga menggelar berbagai kegiatan, salah satunya melakukan bedah buku Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia yang merupakan karya dari Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Dawam mengatakan, bahwa untuk paham radikalisme sudah seharusnya dihilangkan.
"Kita menilai bahwa seharusnya paham radikalisme sudah hilang, untuk itu membutuhkan peran seluruh elemen masyarakat untuk mengakhiri paham tersebut," ujarnya, Senin (20/11/2023).
BACA JUGA:Sifat Hujan di Pagaralam Terkategori Atas Normal, Waspadai Angin Kencang pada Malam Hari
Dawam menjelaskan, dengan bersama-sama memerangi paham radikalisme ini akan musnah di seluruh wilayah yang ada di Indonesia, tanpa adanya pengecualian.
"Untuk itu kita telah sukses menggelar acara buku karya dari Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Pol Dedi Prasetyo pada Sabtu (18/11/2023) di Kudus," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan paham radikalisme ini, karena paham ini dianut para teroris yang mereka sebarkan melalui media sosial (medsos).
"Jadi kita imbau masyarakat untuk berhati-hati dan bijak menggunakan media sosial, agar hal yang tidak kita inginkan akan terhindar, khususnya paham radikalisme," terangnya.
BACA JUGA:Prajurit Kodim Lahat Gelar Karya Bhakti Bersama Warga, Ini yang Dilakukan!
Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa mempelajari agama dari media sosial menjadi hal yang harus diwaspadai. Sebab, cara itu tetap harus mendapatkan pendampingan.
“Tanpa didampingi praktisi keagamaan, tidak bisa diterima mentah-mentah, karena hal itu bisa membahayakan, hingga bahkan terjadinya penyimpangan," ungkapnya.
Lanjut Dawam mengatakan, bahwa pihaknya menekankan semua tokoh agama dan pakar agama menjadi tokoh utama atau unsur penting dalam pemberantasan terhadap paham radikalisme.
Maka dari itu, masyarakat dianjurkan untuk memiliki mentor dari unsur tersebut untuk mendalami agama agar tidak salah tafsir dan terjerumus ke dalam paham radikalisme.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Apresiasi Keterlibatan IKM dalam Pemulihan Ekonomi Sumsel