PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Perjuangan Timnas sepak bola Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan terus berlanjut. Indonesia harus melupakan kekalahan telak dari Irak 1-5 dalam pertandingan sebelumnya.
Hari ini Indonesia dijadwalkan akan berhadapan dengan tuan rumah Filipina Selasa (21/11) pukul 18.00 di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Secara statistik sih, Indonesia lebih unggul. Dari 28 kali laga, Indonesia memenangi 23 di antaranya.. Sedangkan Tim berjuluk The Azkals ini hanya mampu mencuri satu kemenangan, dan sementara sisa laga lain berakhir sama kuat.
Sedangkan untuk kekalahan baru satu kali Indonesia ditumbangkan Filipina 0-4.
BACA JUGA:Ini Penyebab Wakil Tim Asia U-17 Tak Bisa Bicara Banyak di Piala Dunia U-17
Indonesia pernah menang telak pada 23 Desember 2002. Saat itu Timnas Indonesia menang 13-1 Filipina dalam ajang Piala AFF. Juga pernah menang 12-0 pada September 1972, dalam ajang Piala Presiden di Seoul, Korea Selatan.
Tetapi jangan lupa, kemenangan Indonesia itu kebanyakan terjadi pada masa lalu. Saat itu Filipina hanyalah tim yang ‘cemen’ dalaam sepakbola.
Sejak 2012-an atau mungkin sebelumnya, kebijakan merekrut diaspora Filipina di seluruh dunia membuat negeri basketnya Asia Tenggara ini menjelma menjadi kekuatan tangguh.
Dalam rangking FIFA, Filipina malah lebih tinggi dari Indonesia. Itu sesuatu yang tidak terbayangkan pada masa lalu. Filipina kini ada di posisi ke-138 dan punya 1095,94 poin. Sedangkan Indonesia ada di peringkat ke-145 dengan poin 1095,94.
BACA JUGA:Catat! Ini Calon Lawan Timnas Indonesia di Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Filipina akhirnya bisa mengalahkan Indonesia 2014 dalam ajang Piala AFF lalu dengan skor cukup telak 4-0.
Setelah itu Indonesia kesulitan mengalahkan Filipina, dalam dua edisi Piala AFF berikutnya Indonesia cuma bisa meraih hasil seri 2-2 di Piala AFF 2016, dan imbang 0-0 di Piala AFF 2018.
Indonesia baru bisa menang kembali dengan skor tipis 2-1 dalam edisi terakhir Piala AFF 2023 lalu.
Situasi tersebut harus menjadi perhatian utama. Indonesia tidak boleh jumawa karena data statistik tadi.