Inggris memang tidak pernah menjajah Iran.
Hanya saja, Inggris pegang kendali sumber daya Iran.
Usai perang Inggris-Persia pada 1857, Shah yang berkuasa di Iran memberikan banyak konsesi (pemberian hak/izin) kepada Kerajaan Inggris, termasuk hak untuk menanam dan menjual semua tembakau Persia.
Tapi, konsesi ini dibatalkan setelah terjadi gerakan protes massal di negara tersebut dan menjadi reaksi cepat bagi Revolusi Konstitusi Persia tahun 1906.
Revolusi tersebut membentuk parlemen Iran dan mengekang kekuasaan Shah, yang bersekutu erat dengan kepentingan Inggris.
4. Thailand
Masyarakat Thailand menganggap bangsanya sebagai tanah kebebasan yang dahulu dikenal dengan nama Kerajaan Siam yang terletak di antara Indochina (sekarang Vietnam, Laos, dan Kamboja) dan Burma (sekarang bernama Myanmar).
Raja Chulalongkorn yang dianggap sebagai salah satu raja terhebat di Thailand, melakukan upaya diplomatik di Inggris.
Hal ini meminimalisasi kemungkinan penjajahan oleh Eropa dan Prancis.
Meskipun Thailand lolos dari kolonialisme, mereka masih mengadopsi ide-ide Barat.
5. Jepang
Jepang adalah salah satu dari sedikit negara yang berhasil melawan penjajahan Eropa.
Sebaliknya, negara ini telah membangun kehadiran yang kuat di Taiwan, Korea, dan Sakhalin bagian selatan.
Negara ini sadar akan ancaman invasi Barat dan sebagai tanggapannya memulai revolusi politik disebut Restorasi Meiji pada 1868, yang mengakhiri pemerintahan militer Keshogunan Tokugawa.