Dan keterpaduan program tersebut sejatinya mengacu pada satu sasaran yang sama.
BACA JUGA:Ini Penyebab Angka Kemiskinan di OKU Timur Tahun 2024 Alami Penurunan Sebesar 0,24 Persen
Elen mengajak seluruh pihak terkait, untuk terus melakukan konvergensi, integrasi, dan peningkatan kualitas realisasi program-program penanggulangan kemiskinan secara bersama-sama.
Dia mengakui Pemprov Sumsel tidak bisa bekerja sendiri, karena keterbatasan fiskal, keterbatasan sumber daya dan lain sebagainya.
“Untuk itulah kita kumpul hari ini, untuk bekerja bersama-sama, 1 tujuan, 1 waktu, dan 1 tempat, sehingga apa yang kita lakukan, akan bisa berdampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Provinsi Sumsel,” imbuhnya.
Elen menegaskan, Pemprov Sumsel komitmen bersama BI, OJK dan BPS dan stakeholder lainnya, bersinergi menjalankan program-program kesejahteraan masyarakat, kemiskinan, termasuk literasi keuangan dan sebagainya.
BACA JUGA:Hadiri Rapat Paripurna, Lanosin Sebut Tingkat Kemiskinan di OKU Timur Alami Penurunan 0,06 Persen
“Kita bangun sekretariat di sini sebagai akses keuangan untuk pengentasan kemiskinan, sehingga kita akan lebih banyak rapat di sini difasilitasi BI dan OJK,” tambahnya.
Strategi berikutnya sambung Elen, pihaknya akan bekerjasama dengan BPS mendorong melalui pemanfaatan Survei Sosial Ekonomi Nasional.
Berikutnya, Pemprov Sumsel juga akan membuat akses ke pekerjaan, akses ke usaha, dan akses ke perumahan yang sehat.
“Yang paling penting adalah bagaimana susunan ini nanti, dengan yang kita lakukan secara bersama-sama, kemiskinannya akan turun,” tukasnya.
BACA JUGA:Kemiskinan Ekstrim Tuntas, Pembangunan Merata, Keamanan Terjaga, Warga Minta Enos Pimpin OKUT Lagi
BACA JUGA:Klaim Kepemimpinan Bupati OKU Timur Capai Keberhasilan, Ini Angka Kemiskinan Ekstrem
Di kesempatan itu pula, Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh. Wahyu Yulianto menambahkan, angka kemiskinan di Sumsel mencapai 10,97%.