Sebaliknya, Indonesia belum sekali pun tampil pada ajang sepak bola paling bergengsi di muka bumi ini.
BACA JUGA:Kata-kata Pertama Maarten Paes Usai Mendapat Restu FIFA Bela Timnas Indonesia
BACA JUGA:Maarten Paes Bergabung, Inilah Formasi Lengkap Timnas Indonesia, Makin Kental Rasa Eropa
Banyak Minum
Menurut Justin, laga ini tak akan mudah bagi Indonesia. Pasalnya, selain menghadapi tim tangguh, mereka juga akan bermain dalam cuaca panas.
Berdasarkan data World Bank Climate Change Knowledge Portal, musim panas di wilayah tengah sangat panas dan kering, berkisar antara 27 derajat celcius hingga 43 derajat celcius di daerah pedalaman dan 27 derajat celcius hingga 38 derajat celcius di daerah pesisir.
Di musim dingin, suhu berkisar antara 8 derajat celcius hingga 20 derajat celcius di bagian pedalaman
Salah satu cara untuk mengantisipasi cuaca panas adalah dengan banyak minum air.
Hal ini, sambung eks pelatih Timnas Futsal Indonesia tersebut, agar kondisi pemain tetap terjaga.
"Cuaca panas akan membuat kita dehidrasi dan kehilangan fokus. Fokus itu penting selama 90 menit, jadi harus minum air sebanyak mungkin," tutur Justin.
Tak kalah penting, menurut pria berusia 57 tahun ini, adalah faktor mental.
Para penggawa Skuad Garuda harus menyiapkan mental mereka bermain tandang menghadapi Arab Saudi, yang memiliki reputasi sebagai salah satu tim terkuat Asia.
"Kita akan main tandang. Kalau kita main kandang, kan terangkat karena ada suporter," kata Justin.
"Sekarang, kalau ingin lolos ke Piala Dunia, pastikan standar kita adalah standar negara yang sering lolos ke Piala Dunia. Mentalnya kuat. Ini faktor yang nggak gampang. Ini bukan tugas pelatih. Tugas pemain sendiri untuk lebih tenang, nggak grogi, agar mental lebih keangkat," ia menandaskan.