Ini adalah bukti nyata dari kerja keras, dedikasi dan kerjasama yang luar biasa dari semua pihak, mulai dari Kementan RI, Pemprov, Pemda Muara Enim, jajaran Kodam II Sriwijaya dalam hal ini Korem Gapo, sampai dengan perangkap dilapangan, Babinsa dan anggota kelompok tani.
BACA JUGA:Ada 3 Pejabat Tinggi di Lampung Lampung Tinjau Bendungan Marga Tiga, Siapakah Mereka?
BACA JUGA:Pesan Pangdam Kasuari Saat Penutupan TMMD ke-121 Kodim 1801/Manokwari di Kampung Kwau Papua Barat
“Danrem Gapo berharap, semoga kegiatan panen di lahan Opla ini menjadi berkah bagi kita semua dalam mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kabupaten Muara Enim sehingga tercapai ketahanan pangan nasional.” tutupnya.
Sebelumnya, Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M meninjau pekerjaan program optimasi lahan (Opla) yang terletak di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi dan Desa Awal Terusan, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu 21 Agustus 2024.
Kapenrem Gapo Mayor Inf Jauhari menjelaskan, pekerjaan optimasi lahan di Desa Tanjung Aur seluas 784 Ha, sudah diproses seluas 51,77 Ha.
Pengadaan pompa untuk 292 Ha, belum terealisasi 118,83 ha atau 40,8 persen. “Data dilapangan, Desa Awal Terusan seluas 291 Ha telah dikerjakan, dan untuk pekerjaan opla di Kecamatan Jejawi seluas 5.129 Ha,” ungkap Kapen.
BACA JUGA:Jenderal Berpangkat Tinggi di Korem Gapo Ikuti Rakor Bersama Wamentan RI
BACA JUGA:Komitmen, Kodam II Sriwijaya Siap Mendukung Program Pemerintah, Inilah Buktinya
Danrem menekankan, Pekerjaan Opla di Desa Tajung Aur agar dikoordinasikan dengan Gapoktan agar menyesuaikan volume yang sudah ditentukan.
“Jika pekerjaan fisik selesai dikerjakan, agar segera dilaporkan, untuk mempercepat penanaman serta dukungan mesin pompa, benih ataupun alat untuk mengolah lahan. PPL agar terus berkoordinasi dengan Gapotan apa saja yang diperlukan untuk mempercepat pengolahan lahan,” imbuhnya.
Menanggapi petunjuk Danrem, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) mengatakan Bulan September pengolahan lahan dan Bulan Oktober siap tanam.
Danrem juga menyempatkan menyapa salah satu petani yang terlihat melakukan terobosan, mengunakan mesin air pompa dengan bahan bakar gas.
BACA JUGA:Ada Sosialisasi PKS Dari Lembaga Perbankan di Makodam II Sriwijaya Khusus Personel, Apa Materinya?
BACA JUGA:Mewakili Pangdam II Sriwijaya, Jenderal Ini Resmi Tutup TMMD Ke-121 TA 2024 di Banyuasin
"Menggunakan bahan bakar gas, memperingan biaya operasional. Jika memakai BBM, kita mengeluarkan Rp60.000, sedangkan dengan bahan bakar gas hanya Rp. 25.000. Ini sangat membantu petani,” tambahnya.