Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Hutama Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wijaya Karya), dan PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas Abipraya) melalui skema kerja sama operasi (KSO).
BACA JUGA:Provinsi Ini Punya Jalan Tol Terbanyak di Pulau Sumatera, Bukan Lampung atau Sumsel
Dengan target penyelesaian pada akhir Agustus 2024, jalan tol ini diharapkan dapat beroperasi pada triwulan IV tahun 2024.
Adjib juga menambahkan bahwa selama proses pembangunan, sejumlah tantangan seperti kondisi tanah dasar yang lunak dan penurunan tanah dasar yang melebihi rencana telah diatasi dengan berbagai metode.
Termasuk penggunaan preloading, slab on pile, dan geofoam.
Teknologi canggih seperti Electrical Density Gauge, Load Scanner, survei digital dengan LiDAR, dan Building Information Modelling (BIM) juga diterapkan untuk memastikan kualitas pekerjaan.
BACA JUGA:10 Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara, Termasuk Jembatan Tol Bali Mandara dan Suramadu
Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini sesuai target, dengan menjaga standar kualitas yang tinggi serta keselamatan kerja.
Proyek ini telah menerima penghargaan nihil kecelakaan dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia atas pencapaian 2,935,573 jam kerja aman tanpa kecelakaan.
“Dengan selesainya proyek ini, kami berharap jalan tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 akan memberikan manfaat besar bagi perekonomian lokal, mempercepat konektivitas antar daerah, dan menjadi bagian penting dari jaringan infrastruktur di Sumatra,” tutup Adjib Al Hakim.
Sebagai tambahan, hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi.
BACA JUGA:Mantap Jiwa! Tol Pertama Jambi Segera Beroperasi, Siap Jadi Pusat Konektivitas Pulau Sumatera
Untuk ruas tol Konstruksi 230 km dan 800 km ruas tol Operasi.