Keberadaannya kain Lawon ini juga cukup sulit untuk ditelusuri.
Tidak banyak lagi toko yang menjual kain Lawon ini di Palembang.
Pun bila mencari di situs pencarian, kain Lawon ini hanya didapati di toko-toko online barang antik yang berada di luar Pulau Sumatera dengan harga lumayan tinggi.
BACA JUGA:Usung E-RA Baru Sumsel, Begini Gagasan Eddy-Riezky di Pilgub Sumsel
Selanjutnya, Ajeng menyebut Lawon adalah sejenis kain putih atau kain mori.
Lawon Palembang adalah kain yang diberi motif dengan teknik Pelangi (tie-dye) yang dipadukan dengan tritik yang artinya tetesan air.
Lawon Palembang dibentuk dengan kombinasi teknik tie-dying dan jahitan resistif dari sutra Shantung import asal Tiongkok.
Lawon Palembang menjadi cikal bakal jumputan Palembang yang merupakan wujud akulturasi dari India, Tiongkok dan Indonesia.
BACA JUGA:6 Aplikasi Pinjol Cepat Cair Aman, Sudah Terdaftar di OJK!
BACA JUGA:KUR BRI 2024: Bunga Hanya 0,5 Persen per Bulan, Ini Syarat Lengkap dan Jenis Pinjaman yang Tersedia
Sementara, dalam sambutannya membuka Pameran Kriya Nusa 2024, Ketua Umum Dekranas Wury Estu Handayani menyebut Kriya Nusa tahun ini mengusung tema "Perajin Muda Lestarikan Warisan Budaya".
Penyelenggaraan Kriya Nusa 2024 pada 28 Agustus-1 September 2024 itu bertujuan melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan keragaman produk kerajinan Indonesia.
Istri Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin ini menegaskan komitmen untuk melestarikan tradisi dan warisan kultural yang telah ada dari leluhur untuk diteruskan kepada generasi muda.
Menurut dia, peran generasi muda menjadi sangat penting dalam mengembangkan warisan budaya.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Melembapkan, Kulit Sehat dan Terhidrasi, Auto Bye Jerawat!