BACA JUGA:Secara Daring, Kajati Sumsel Ikuti Pembukaan Rakernis Kejaksaan RI 2024, Inilah Buktinya
BACA JUGA:Menakjubkan! 8 Destinasi Wisata Terhits di Muara Enim, Yuk Melipir Kesini
Kepala BPS Musi Banyuasin, Trio Wira Dharma, menambahkan bahwa mereka bertanggung jawab memvalidasi data dari Dinas Kesehatan.
Data stunting tersebut diverifikasi oleh tim Dinkominfo dan BPS, dengan melibatkan operator desa untuk memastikan akurasi dan keandalan data.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyatakan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan signifikan, dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 21,5 persen pada 2023.
Ia mengingatkan pentingnya evaluasi program dan penajaman intervensi agar lebih tepat sasaran.
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS Mengalami Kendala e-meterai Bermasalah, Error Saat Melengkapi Berkas
BACA JUGA:Sampai Akhir2024, Masih Akan Ada 500 Km Lagi Jalan Tol yang Akan Dibangun
KH Ma'ruf juga menekankan perlunya pemahaman yang benar mengenai stunting di masyarakat sebagai langkah awal untuk intervensi yang efektif.
Ia berharap program penurunan stunting dapat terus disempurnakan untuk mewujudkan generasi unggul sesuai visi Indonesia Emas 2045.
Dengan pencapaian ini, Muba menunjukkan bahwa kerja keras dan kolaborasi dapat membawa perubahan positif dalam upaya menurunkan angka stunting, menjadikan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi generasi mendatang.