Menurut dia, Satgas Karhutla perlu support dan peralatan terutama alat berat dari usaha kegiatan terutama mereka yang dekat lokasi titik api.
BACA JUGA:Apresiasi Pemadaman Karhutla di PALI, Ini Disampaikan Danrem Gapo Ke Para Pejuang Api
“Ini yang kita harapkan dari mereka, utamanya penambahan water bombing diharapkan bisa meredakan dan mempercepat pemadaman api,” cetus Edward.
Selanjutnya, dia juga akan meminta usulan untuk menambah personil di lapangan agar semua kerja di lapangan dapat dilakukan dengan ringkas dan cepat.
Sesuai laporan BMKG, tegas Edward bahwa pada September 2024 ini merupakan puncak kemarau di Sumsel.
Sehingga semua pihak, terutama Satgas Karhutla, patut mewaspadai potensi terjadinya Karhutla.
BACA JUGA:Berikut Cara Tim Gabungan Penanggulangan Karhutla Padamkan Api di Indralaya Utara
"Saya minta Satgas Karhutla bagian sosialisasi untuk gencar mensosialisasikan bahaya dampak karhutla sampai dengan tindakan hukum yang akan ditegakkan jika ada oknum secara sengaja membakar lahan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Edward menginstruksikan BPBD dan Satgas Karhutla Kabupaten/Kota melibatkan perangkat desa ikut berperan lebih aktif mengedukasi masyarakat.
Termasuk melakukan upaya-upaya khusus untuk penanganan karhutla terutama pada daerah yang banyak terpantau titik api.
“Satgas Karhutla Sumsel maupun Kabupaten dan Kota di tahun ini diharapkan dapat mengurangi kebakaran hutan, kebun dan lahan daripada tahun sebelumnya,” tandas Edward.
BACA JUGA:Cegah Karhutla, Pangdam II Sriwijaya Patroli Udara di Wilayah OKI, Berikut Sasarannya
Sementara itu, Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumsel Aksoni menyebutkan, pada tahun 2024 ini pihaknya telah mengupayakan penanganan terhadap potensi peningkatan karhutla di wilayah Sumsel.