PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Desa Lubuk Selo, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat menjadi satu-satunya mendapatkan bantuan dari Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Perpustakaan berupa 289 judul buku, 1 unit masing-masing komputer dan mejanya, serta 2 buah rak buku.
"Alhamdulillah, ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai pemerintah desa (Pemdes), atas bantuan ini yang tentunya sangat bermanfaat terutama sekali, bagi anak-anak sekolah," kata Kepala Desa (Kades), Ahmad Yaumal.
Hal ini, sambung dia, menjadi modal tambahan wawasan ilmu pengetahuan, sekaligus menarik minat baca dapat mempermudah mencari informasi tentang apa saja berkaitan dengan pelajaran.
"Untuk itulah, perpustakaan yang sudah tersedia dan diberi nama Cahaya Harapan, terus menjelma menjadi gudang pengetahuan bagi siswa ketika mereka mendapatkan tugas dari sekolah," imbaunya.
BACA JUGA:Alokasikan Alkes di Posyandu Di Desa, Pemdes Jagabaya Harapkan Ini
Dengan tambahan berbagai macam judul buku, masih katanya, termasuk sarana penunjang akan mampu mengangkat kearifan lokal dan budaya, sehingga gemar membaca terus ditingkatkan.
"Perubahan zaman dewasa ini begitu terasa sekali, pengaruh era digitalisasi telah merambat ke seluruh organ tubuh anak-anak. Pada akhirnya mereka lupa untuk belajar, membaca buku dan lain sebagainya," sebut Yaumal.
Ia berpesan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan sekolah yang ada di desa untuk memberdayakan anak-anak rutin mendatangi perpustakaan.
"Sekedar membaca buku mencari jawaban dari tugas sekolah, sehingga mereka tidak tergerus akibat perubahan cukup signifikan. Dampaknya akan mengakibatkan minat baca semakin menurun," ulas dirinya.
BACA JUGA:Cara Hasilkan Cuan Lewat Bantuan Ternak Sapi, Pemdes Nanjungan Lahat Lakukan Ini
Senada, Kepala Perpustakaan Cahaya Harapan, Ririn Rinawati SPd mengungkapkan, sebagai petugas yang ditunjuk tentunya sangat senang dan bahagia atas bantuan tersebut.
"Tidak hanya koleksi buku bertambah, melainkan semakin mempermudah untuk mengajak anak-anak muda, mendatangi perpustakaan desa," imbaunya.
Hal ini, sambungnya, akan membuat gerakan gemar membaca terus menerus ditinggalkan lagi, agar memicu motivasi dan semangat belajar.
"Ini menjadi salah satu tantangan cukup mendasar, di dalam menumbuh kembangkan potensi yang ada," sampai dirinya.