LAHAT, KORANPALPRES.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lahat, asal daerah pemilihan (Dapil) 7 meliputi Kikim Area, Indra Gandi mengatakan.
Bahwasanya seputar kawasan Kikim ini tentu saja mayoritas warganya bermata pencaharian, sebagai petani sawah maupun pekebun kelapa sawit termasuk juga getah karet.
"Hanya saja, hasil produksi yang dibudidaya oleh masyarakat jauh dari kata cukup, bahkan tidak sesuai standar yang ada," ucap Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Lahat.
Idealnya produksi getah karet dalam satu pohon mampu menghasilkan 2 ons.
BACA JUGA:Tim Milenial Muda BZ-WIN Sebar 500 Nasi Kotak, Santuni Panti Asuhan dan Kaum Duafa
BACA JUGA:KOMPAK! Tim Milenial Muda Pemenangan BZ-WIN Go To Gunung Dempo, Ini Dilakukannya
Apabila dalam satu hektar lahan ditanam 300 batang karet, mampu mengumpulkan 60 kilogram (Kg).
"Kenyataannya di lapangan petani hanya mampu kisaran 10-15 Kg getah karet, begitu pula dengan padi didalam sehektar dapat memproduksi 8 ton," sebut dirinya.
Ia menuturkan, khususnya Kikim Selatan ini ada kurang lebih 7000 Ha hambatan sawah, menjadi daerah penghasil padi terbesar untuk Kabupaten Lahat.
"Tetapi, saat ini irigasi yang mengalir air hingga ke sawah hingga masuk tahun ke tiga ini, sama sekali tidak ada upaya perbaikan sedikitnya," jelas dia.
BACA JUGA:Satu Persatu Tomas Kabupaten Lahat Nyatakan Diri Dukung BZ-WIN, Ini Buktinya
BACA JUGA:Kenangan Manis Bersama Kak Wari, Masyarakat Lahat Harap Paslon BZ-WIN Lanjutkan Programnya
Sehingga para petani dan pekebun harus gigit jari melihat areal persawahan.
Semula ramai aktifitas kini menjadi semak belukar ataupun jadi kebun sayuran.
"Disinilah saya selaku wakil rakyat sungguh menyayangkan dengan kondisi ini, banyak warga beralih profesi bahkan lahannya beralih fungsi," imbau Indra Gandi.