MURATARA - Pemerintah Kabupaten Muratara, propinsi Sumsel klaim pasokan beras di pasar stabil.
Menurut mereka, kenaikan harga beras di pasar di picu penundaan musim kemarau yang di sertakan elnino. Saat ini harga beras naik 16ribu dari harga sebelumnya 12ribu.
"Petani di Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel terpaksa menunda masa tanam. Karena kondisi tanah retak, kekeringan,"kata Kepala Dispertanikan Ade Meiri Siswi.
Ia menegaskan kenaikan harga beras juga di pengaruhi petani dari pulau Jawa, karena mereka juga tidak menanamkan padi.
BACA JUGA:Doktrin TNI AD: Pembinaan Teritorial, Ruh Kekuatan Prajurit Masa Perjuangan, Begini Penjelasannya!
"Kekeringan ini tidak hanya di tempat kita. Petani di pulau Jawa juga menunda masa tanam,"katanya.
Dengan adanya penundaan masa tanam tersebut, pasokan gabah berkurang. Hal ini memicu adanya kenaikan harga beras.
Di Kabupaten Muratara ada empat komoditi yang sedang di galakkan Pemerintah yakni petani padi, cabai, bawang merah dan jagung.
Empat komoditi yang saat ini sedang dilakukan penundaan musim tanam, karena lahan kekeringan akibat musim kemarau terlebih atau elnino.
BACA JUGA:Wajah Oknum ASN Kedapatan Main HP Saat Serius Rapat Bahas Evaluasi Karhutla Bersama Pimpinan
Saat ini pemerintah Kabupaten Muratara melakukan operasi pasar. Dengan beberapa komoditi seperti beras, minyak sayur dan gula.
"Ini di kemas dalam satu kantong. Harganya di subsidi kan Pemerintah,"katanya.
Secara bergiliran akan dilakukan operas pasar, gunanya untuk membantu stabilitas harga bahan pokok di pasar.
Asisten III Setda Muratara Suharto Pati mengatakan cuaca bisa di perkirakan Nopember masuk hujan.
Itu ramalan saja, belum ada pasti, namun di beberapa tempat sudah ada yang banjir.