PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Calon Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam menghadiri deklarasi aktivis Rakyat bawah berlokasi di Bukit Kecil, Jalam Radial, Lorong Cempaka RT 19, RW 06 sekaligus berinteraksi dan tebus murah sembako ke warga sekitar.
Kehadiran Prima Salam yang merupakan pasangan Ratu Dewa di Pilkada Palembang itu disambut antusias warga yang telah menunggu untuk sekadar menyapa ataupun bersalaman langsung dengan politisi Gerindra itu.
Prima Salam yang di dampingi Ketua Tim Pemenangan RDPS, Ahmad Zulinto, menyampaikan banyak hal termasuk perjalanan karier hingga akhirnya maju di kontestasi pemilihan Wali Kota Palembang berpasangan dengan Ratu Dewa.
"Kita sudah ditakdirkan berjodoh untuk berpasangan sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang," katanya, Sabtu, 5 Oktober 2010.
BACA JUGA:Ustad Abdul Somad Beri Dukungan untuk Paslon RDPS di Pilkada Palembang, Temani UAS Besuk H Halim
Prima mengaku, menjadi kepala daerah bukan merupakan ambisi mereka. Tapi memang sudah menjadi jalan yang ditakdirkan Allah SWT.
"Kami hanya berproses. Saya dari awal diperintah partai untuk maju, di legislatif saya sudah satu periode dan Kakanda Ratu Dewa sudah menjadi birokrat selama 31,5 tahun merupakan kombinasi yang pas," jelasnya.
Hadir di wilayah 24 & 26 Ilir. Kata Prima Salam bukan hal baru. Karena wilayah ini merupakan dapil nya saat pemilihan di legislatif.
Prima pun mengaku spesial bisa hadir langsung di wilayah 24 dan 26 Ilir tersebut. Hal itu karena wilayah ini merupakan daerah pemilihan (Dapil) dirinya saat pencalonan legislatif lalu.
BACA JUGA:Ratu Dewa-Prima Salam Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Palembang, Ini Makna Bagi Paslon RDPS
BACA JUGA:Warga Ogan Baru Kertapati Palembang Sambut Hangat Kehadiran RDPS di Acara Tebus Murah Beras
"Ini dapil saya Prima Salam dari Partai Gerindra, tahun ini 32 ribu suara pribadi didapatkan disini," jelasnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan dalam menjalankan kontestasi di Pilwalko Palembang RDPS memastikan anti menggunakan black campaign atau kampanye buruk ke paslon lainnya.
"Kami menolak black kampanye karena survei RDPS saat ini 59,5 persen hampir 60 persen. Jadi tidak perlu black campaign," jelasnya.