Penggunaan Electrical Density Gauge untuk kontrol kualitas timbunan, Load Scanner untuk akurasi volume material, survei digital dengan LiDAR, dan Building Information Modelling (BIM) hingga 5D, menjadi bagian dari pendekatan yang inovatif.
Pemasangan CCTV di sepanjang proyek juga dilakukan untuk pengawasan secara real-time. Selain itu, kerja sama dengan laboratorium independen untuk pengujian mutu secara berkala turut menjamin kualitas pekerjaan.
Tol Bayung Lencir - Tempino merupakan bagian dari Jalan Tol Betung - Tempino - Jambi yang memiliki total panjang 169,9 km dan dibangun secara bertahap.
BACA JUGA:Siap-Siap! Tol Pertama Jambi Akan Diresmikan, Akhir Era Jokowi dengan Sentuhan Infrastruktur
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera, mempersingkat waktu perjalanan dari 4-5 jam menjadi hanya 1,5 jam.
Ini merupakan pencapaian signifikan yang diharapkan dapat menghemat waktu perjalanan hingga 50%.
Dengan total panjang 34 km, Tol Bayung Lencir - Tempino menjadi jalan tol pertama di Provinsi Jambi, menghubungkan Jambi ke Palembang dan Lampung.
Proyek ini adalah bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang mendapat dukungan kuat dari masyarakat, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.
Pembangunan Jalan Tol ini terbagi menjadi tiga paket pekerjaan.
Paket 1 dibangun sepanjang 7,6 km dengan nilai kontrak Rp1,6 triliun, sementara Paket 2 memiliki panjang 11 km dan nilai kontrak Rp1,3 triliun.
Dengan target selesai pada triwulan IV tahun 2024, semua pihak berharap agar proyek ini dapat segera dioperasikan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Dengan rampungnya Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3, masyarakat Jambi dan sekitarnya bisa berharap untuk konektivitas yang lebih baik dan efisiensi dalam perjalanan.
Proyek ini tidak hanya memberikan akses yang lebih cepat tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.