Investasi dalam negeri yang signifikan juga membuat Sumatra Selatan semakin memperkuat posisinya sebagai provinsi yang stabil. Tentu saja ini akan berpotensi besar untuk terus berkembang di masa depan.
Sudah terbukti investasi ini juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan timbulnyaberagam peluang bisnis baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan total investasi Rp47,7 triliun, Sumatra Selatan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di kawasan Sumatra
Membuktikan bahwa provinsi ini sangat diminati investor dibanding Sumatra Barat dan beberapa provinsi lain adalah berlanjutnya pembangunan jalan tol Palembang – Betung.
BACA JUGA:Ruas JalanTol Palembang-Betung Masih Butuh Tambahan PMN Rp 1 T
Setelah sempat terhenti, pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung saat ini kembali ada kepastian dilanjutkan.
Proyek ini merupakan pengembangan Jalan Tol Trans Sumatra tahap 2 yang meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatra Selatan.
PT Hutama Karya, yang ditunjuk menjadi pengelola proyek ini, telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk ruas tol Palembang-Betung yang memiliki panjang 69,19 KM tersebut.
Diketahui Ruas tol Palembang-Betung merupakan bagian dari rangkaian jaringan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) yang pembangunan dikebut dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sebagian ruasnya, yaitu ruas Tol Kayu Agung hingga Keramasan, telah beroperasi sejak beberapa tahun terakhir ini.
Keberlanjutan pembangunan ruas tol Palembang-Betung ini, PT Hutama Karya berharap bisa membuka konektivitas baru dari Palembang hingga Jambi.
Ketika saatnya nanti tersambung penuh, Tol Kayu Agung-Palembang-Betung akan memiliki total panjang 111,6 KM dan menjadi bagian krusial dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Proyek yang nilai investasinya mencapai Rp14,981 triliun ini diharapkan mampu memperpendek waktu tempuh antarwilayah dari 3,5 jam menjadi hanya 1 jam saja.
Dengan target penyelesaian proyek ini ditetapkan pada akhir 2025.