Rektor juga berharap segala upaya ini sebagai komitmen UIN Raden Fatah Palembang menjadi kampus hijau berkelanjutan, dapat mengantarkan UIN Raden Fatah menuju posisi 20 besar.
Usaha dalam mewujudkan kampus hijau terus dilakukan Kodam II/Swj.
Sebelumnya, Tim Eco-Green UIN Raden Fatah Palembang, melakukan panen pertama Eco-enzym, setelah proses fermentasi selama 3 bulan yang dibuat dari sampah organik.
Ketua Tim Eco-Green Campus UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Ir. Ledis Heru Saryono Putro, M.Si. mengatakan, proses fermentasi dilakukan selama 3 bulan, setelah 3 bulan eco-enzyme telah dapat dipanen dan digunakan.
BACA JUGA:Mantap! Prajurit Yonif 147/KGJ Kembali Raih Prestasi di Fun Swimming Competition 2023
"Eco-enzyme merupakan hasil fermentasi sampah organik yang di fermentasi menggunakan air dan gula merah. Hasil dari larutan eco-enzym ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang cukup kuat," ujar Heru.
Lebih lanjut Heru mengatakan bahwa panen eco-enzym pertama setelah tiga bulan mendapat seratus liter lebih, dengan bahan pembuatan sampah organik di lingkungan sekitar.
Selain itu Heru juga menyampaikan program eco-enzyme yang dilakukan di UIN Raden Fatah Palembang juga merupakan salah satu solusi pengurangan limbah organik, khususnya di lingkungan UIN Raden Fatah Palembang.
Sementara itu Dr. Ratna Farwati, M.Pd. selaku Koordinator Bidang Waste (limbah) mengatakan bahwa sampah organik yang diolah menjadi eco-enzyme memiliki banyak sekali manfaat, dan bisa dikatakan produk serbaguna.
BACA JUGA:Catat! Ada 49 Mantan Napi Korupsi Ikut Mencalonkan Diri di Pemilu 2024, Ini Parpolnya
"Eco-enzyme banyak sekali manfaatnya, dapat digunakan sebagai bahan mencuci piring, mencuci baju, sebagai pupuk, dan juga dapat membersihkan permukaan kaca serta lantai," ungkap Ratna.
Ratna juga mengarahkan kepada Mahasiswa untuk dapat menciptakan produk dari hasil panen eco-enzym, yang dapat bermanfaat dan dapat digunakan masyarakat. *