PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kenapa iPhone 16 Series tak kunjung dijual di Indonesia? Pertanyaan yang banyak muncul di kalangan pencinta gadget tersebut ditenggapi Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menperin menyatakan, ponsel terbaru Apple tersebut memang belum mendapatkan izin untuk dirilis di tanah air.
Adapun alasan pemerintah masih belum memberikan izin Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN, sebab Apple belum merealisasikan kekurangan investasi yang disepakati sebelumnya.
Sebelum ini, Apple punya komitmen untuk berinvestasi sebesar Rp1,71 triliun di Indonesia. Sedangkan saat ini, investasi dari raksasa teknologi asal Cupertino itu baru Rp1,48 triliun atau kurang Rp240 miliar dari komitmen yang sudah disepakati.
BACA JUGA:Apple Resmi Luncurkan iPhone 16 Series Secara Global, Kapan Masuk Indonesia?
“Sebab mereka (Apple) masih harus merealisasikan komitmen yang sudah disepakati antara kami (Kemenperin),” kata Agus, dikutip dari kanal YouTube CNN Indonesia, Kamis (24/10).
Secara tegas dinyatakan Agus, jika ada iPhone 16 Series yang beredar di pasaran, maka dipastikan itu adalah barang ilegal.
Pasalnya memang, Kemenperin belum mengeluarkan izin TKDN dan juga International Mobile Equipment Identity (IMEI) resmi untuk iPhone 16 Series di Indonesia.
“IMEI ada 3 tempat yang mengeluarkan, kita (Kemenperin), Bea Cukai, dan Kominfo (sekarang Komdigi). Kalau Kominfo yang saya tau, untuk men-service akses para diplomat, untuk kepentingan diplomat,” kata Agus.
BACA JUGA: Wuih, Kini Huawei Berani Tantang Apple, Luncurkan Ponsel Anyar Barengan iPhone 16 Series
BACA JUGA:Apple Bakal Gelar Acara 9 September 2024, Peluncuran iPhone 16?
“Nah yang dua ini. Jadi, kalau ada iPhone 16 yang beroperasi di Indonesia, artinya dia boleh saya katakan ilegal. Laporkan kepada kami, karena kami berdua belum mengeluarkan izin,” tegasnya.
Komitmen Apple untuk Indonesia
Apple sebelum ini sudah angkat bicara soal ketersediaan iPhone 16 Series di Indonesia dan menyatakan hal tersebut menjadi salah satu komitmen besar mereka terhadap Indonesia.