Sensitivitas insulin juga dinilai menggunakan ukuran pengganti seperti indeks Matsuda dan QUICKI.
BACA JUGA:Komplikasi Diabetes Bisa Sebabkan Kebutaan Tanpa Gejala, Waspadalah!
BACA JUGA:Kapan Waktu Olahraga yang Tepat Untuk Penderita Diabetes? Simak Ulasan Ini
Setelah berolahraga, kadar glukosa puasa turun dari 82,8 mg/dL menjadi 78,5 mg/dL, dan glukosa 1 jam setelah berolahraga turun dari 122,8 mg/dL menjadi 111,8 mg/dL.
Kadar insulin juga mengalami penurunan signifikan pada tanda 1 jam, turun dari 57,4 µUI/ml menjadi 43,5 µUI/ml.
Sensitivitas insulin membaik, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks Matsuda dari 7,79 menjadi 9,02 dan indeks QUICKI dari 0,36 menjadi 0,38.
Selain itu, indeks HOMA-IR, yang mengukur resistensi insulin, turun dari 1,51 menjadi 1,28.
Temuan ini menunjukkan bahwa hanya 24 jam setelah satu sesi olahraga, metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin meningkat secara signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa bahkan aktivitas fisik sesekali dapat memiliki dampak yang berarti dalam menurunkan risiko diabetes tipe 2 dengan meningkatkan kontrol glukosa secara cepat.
Jalan Kaki Bisa Turunkan Gula Darah
Sementara itu sejumlah penelitian menemukan bahwa berjalan kaki adalah "olahraga mudah" untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan mencegah diabetes.
Menurut para peneliti, berjalan kaki adalah pilihan yang baik untuk menghindari risiko diabetes.
Faktanya, semakin sering berjalan kaki, terutama dengan kecepatan yang lebih intens dan cepat alias jalan cepat, maka semakin rendah pula risiko seseorang mengidap diabetes.
Melansir dari laman resmi American Diabetes Association, para peneliti mengungkapkan, berjalan kaki 10 ribu langkah atau setidaknya 30 menit per hari mampu membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Sebagai catatan bagi pemula, kamu bisa memulai jalan kaki dengan kecepatan pelan sesuai kemampuan.
Lalu, secara bertahap ditingkatkan menjadi jalan cepat.