Dari tahun 2013 hingga 2016, ia menjabat sebagai presiden klub sepak bola Inter Milan, di mana ia berhasil membawa klub tersebut melalui masa transisi yang penting.
Keberhasilannya di dunia sepak bola tak berhenti di situ; di Indonesia, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), berkontribusi dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung sepak bola dunia.
Kekayaan Erick Thohir dilaporkan mencapai Rp2,31 triliun pada tahun 2024, mencerminkan kesuksesannya dalam berbagai lini bisnis dan investasi.
Dengan pengalaman yang luas dan pemahaman mendalam tentang manajemen, publik menantikan inovasi dan kebijakan yang akan ia terapkan untuk meningkatkan kinerja BUMN dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Keberadaan Erick di kabinet diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara sektor publik dan swasta demi kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Wow! Sumber Air Ketemu Satgas TMMD Ke-122 Kodim Lahat Langsung Buat Tempat Pancoran Air
1. Sakti Wahyu Trenggono
Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan, kembali mengambil posisi strategis dalam kabinet Prabowo-Gibran setelah sebelumnya menjabat di era Presiden Jokowi.
Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki pengaruh besar, baik di dunia politik maupun di sektor bisnis.
Sebagai pemilik PT Solusindo Kreasi Pratama dan Tower Bersama Infrastructure, Sakti berkontribusi signifikan dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, membantu mendorong kemajuan teknologi dan komunikasi di seluruh negeri.
Sebelum menjabat sebagai menteri, ia juga pernah menjadi Komisaris Utama di PT Teknologi Riset Global Investama, menunjukkan keberagaman pengalaman yang ia miliki.
Menurut laporan LHKPN tahun 2024, total kekayaannya mencapai Rp2,66 triliun, menjadikannya sebagai menteri terkaya di kabinet ini.
Namun, meskipun kaya dan berpengalaman, Sakti tidak luput dari kontroversi.
Ia sempat menjadi sorotan karena dugaan keterlibatannya dalam ekspor benih lobster yang berujung pada pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi.
Dengan tantangan yang ada, Sakti diharapkan dapat mengelola tanggung jawabnya sebagai menteri dengan baik, memastikan kebijakan di sektor kelautan dan perikanan berjalan transparan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.