PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Karena namanya mirip soto dan coto sering dianggap tidak banyak perbedaannya. Tetapi tahukah kamu kalau keduanya merupakan jenis kuliner yang berbeda. Apa sih perbedaanya?
Kedua kuliner khas Indonesia ini seringkali dianggap sama karena memiliki nama yang hampir mirip tersebut.
Dalam selintas pandang, pada umumnya soto dan coto adalah jenis sup yang umumnya disajikan dengan nasi, lontong ataupun bihun.
Tampilannya maupun namanya memang ada kemiripan, akibatnya, tidak sedikit orang yang menganggap kedua makanan ini sama.
BACA JUGA:Rempahnya Berasa! Resep Soto Ayam dan Ceker, Ide Makan Siang Bersama Keluarga
BACA JUGA:9 Tempat Makan Soto yang Enak dan Bikin Nagih di Palembang, Dijamin Puaskan Lidah
Namun, jelas kedua makanan ini memiliki perbedaan. Baik itu dari dari asal, tampilan warna kuah, hingga cara penyajiannya.
Perbedaan Soto dan Coto
Berikut ini perbedaan soto dan coto yang harus kamu tahu:
1. Asal Daerah
Soto adalah kuliner yang berasal dari pengaruh makanan peranakan Tionghoa. Konon asal nama dari soto disadur dari makanan Tionghoa yang disebut Jao To atau Cau Do. Itu bahasa China dalam dialek Hokkien yang artinya berupa rerumputan jeroan atau jeroan berempah.
BACA JUGA:Untung Besar! Cuma Bayar Rp6000 Sudah Dapat Seporsi Penuh Soto Bathok Khas Jogja, Begini Resepnya
BACA JUGA:Bongkar Resep! Resep Soto Ayam Lamongan Asli Lengkap dengan Bumbu Koya, Gurihnya Kebangetan
Berasal dari hal tersebut masyarakat Indonesia terinspirasi untuk membuat kuliner serupa. Awalnya dulu kuliner ini hanya berisi jeroan, tetapi seiring perkembangan soto mengikuti selera masyarakat lokal dengan isi berupa bihun, tauge, hingga potongan daging ayam, kerbau, dan sapi.
Kemudian saat ini, soto pun berkembang dan memiliki khas masing-masing dari berbagai daerah di Indonesia dengan bumbu dan nama yang berbeda pula. Masing-masing menawarkan kelezatan tersendiri seperti soto Lamongan, Kudus, Banjar, soto Betai dan lainnya.