Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu Menteri PU Sebut Bakal Tertunda?

Senin 04 Nov 2024 - 21:45 WIB
Reporter : Arman
Editor : Dian Cahyani Fitri

MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Adanya rencana akan ada pembangunan ruas tol di Sumatera Selatan  Prabumulih-Muara Enim-Lubuklinggau-Bengkulu bakal tertunda.

Bukan hanya itu pembangunan ruas tol dari Prabumulih hingga ke Bengkulu ini belum diketahui kapan akan dimulai lagi. 

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia, Ir Dody Hanggodo MPE saat mengujungi Bendung Perjaya di Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur mengatakan, bahwa pemerintahan Presiden Prabowo memiliki fokus ke swasembada pangan. 

"Tol ini tetap dilanjutkan, hanya saja ada recofusing. Karena dari tahun ke tahun kita menghadapi tantangan yang berbeda. Yang kita takutkan dunia terjadi perang kita kekurangan pangan," kata Menteri PU Dody Hanggodo, saat meninjau Bendung Perjaya Martapura, OKU Timur.

BACA JUGA:HORE! Proyek Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Rampung Akhir Tahun, Siap Jadi Jalan Pintas di Sumut

BACA JUGA:Diprediski Habiskan Rp15 T, PJ Muara Enim Pastikan Proyek Tol Prabumulih-Muara Enim Sepanjang 54 Km Masuk PSN

Ditanya soal kapan ruas tol Prabumulih hingga Bengkulu itu mulai dilanjutkan, Dody Hanggodo belum memberikan kepastian, begitupun soal target selesainya ruas tol tersebut. 

Namun dia memastikan bahwa proyek tol Prabumulih Lubuklinggau dan Bengkulu tersebut tidak ada yang distop.

Menurutnya Indonesia bukan negara kaya raya, sehinga harus ada skala prioritas. 

"Kalau tahun selesai, hingga saat ini InsyaAllah," katanya sambil tersenyum, menjawab pertanyaan terkait lanjutan dan target selesai ruas tol dan Prabumulih hingga Bengkulu.

BACA JUGA:Dibangun Tahun 2025, Kementerian PUPR Survei Tol Prabumulih-Muara Enim

BACA JUGA:Dicoret dari PSN, Pembangunan Jalan Tol Muara Enim-Lahat-Lubuklinggau Bakal Dilanjutkan Prabowo?

Dia memastikan bahwa ruas tol memang menjadi salah satu tanggung jawab Kementerian PU.

"Sama saat ditanya teman-teman di DPR RI, tetap kita lanjutkan. Apapun yang dikerjakan diperiode lampau tetap dilanjutkan. Hanya saja ada pergeseran atau refocusing, itu tadi kita menghadapi tantangan berbeda," katanya. 

Dia mencontohkan soal tantangan yang dihadapi Indonesia, sebelumnya saat perang Ukraina-Rusia Indonesia kesulitan kedelai.

Kategori :