PALEMBANG, KORANPALPALPRES.COM - Semalaman para peserta Family Gathering Palembang Ekspres melepaskan penatnya dengan beristirahat, pagi-pagi sekali mereka sudah bangun.
Sebab mereka berencana akan ke lokasi lumba-lumba pada hari ketiga ini. Setelah melaksanakan salat subuh, rombongan sudah bersiap. Sekira pukul 06.00 wib mereka sudah berkumpul di depan vila tempat menginap.
Kembali mereka akan naik jukung yang akan membawa rombongan Palembang Ekspres ke lokasi lumba-lumba. Kenapa harus pagi, menurut Heru sang pemandu, agar peserta sempat melihat penampakan lumba-lumba.
Lumba-lumba biasanya muncul antara pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Kalau sudah siang lumba-lumba akan hilang dari lokasi dan berenang ke Samudera Hindia yang luas.
BACA JUGA:Anggota Babinsa Koramil 405-11/Tanjung Sakti Ini Hadiri Acara Syukuran di Lahat
Dari Teluk Kiluan peserta menaiki beberapa perahu jukung. Jika sebelumnya 1 jukung dapat mengangkut sampai 8 sampai 10 orang, kali ini 1 jukung hanya mengangkut 3 orang.
Jadi, jukung yang dipakai lebih banyak. Karena perjalanan lebih panjang dari hari sebelumnya, perahu juga harus lebih stabil.
Dari Teluk Kiluan jukung melaju ke arah Selat Sunda. Saat memasuki wilayah Selat Sunda dari kejauhan tampak Gunung Anak Krakatau yang beberapa hari lalu dikabarkan mengalami erupsi.
Jukung yang rombongan penulis naiki dikemudikan oleh Juki, seorang nelayan asal Kota Agung, ibukota Kabupaten Tanggamus.
Tetapi ia mengaku sudah 20 tahunan menjadi nelayan di seputaran Teluk Kiluan. Bersama Tri Nurwanto, Direktur Palembang Ekspres, Andre dan Berry wartawan daerah Prabumulih dan PALI, kami cukup menikmati perjalanan laut ini.
Awal keberangkatan ada sempat juga was-was yang timbul. Namun seiring perjalanan, apalagi setelah melihat sekawanan lumba-lumba yang berlompatan di laut rasa waswas perlahan-lahan menghilang.
Juki, sang juru mudi yang diajak Palembang Ekspres berbicara mengatakan kawasan lumba-lumba ini masih dalam wilayah Selat Sunda.
Lumba-lumba setiap pagi muncul dan berenang ke sana. Para pelancong melihat kemunculan lumba-lumba dengan histeris dan senang.
BACA JUGA:Wujudkan UMKM Naik Kelas : FINATRA Dukung Program Inkubasi Kominfo Ikhtisiar