“Tingkat kedikenalan dan kedisukaan di masyarakat itu merupakan modal utama bagi paslon bupati dan wakil bupati Muba untuk dipilih masyarakat pada akhirnya. Jadi, antara kedikenalan dan kedisukaan itu harus selaras dan kedua faktor ini merupakan hasil dari kerja-kerja sosial di masyarakat yang selama ini dilakukan calon/paslon tersebut jauh sebelum pilkada digelar,” jelasnya.
Arianto menambahkan, hasil survei menunjukkan, Lucianty sudah lama tertanam di hati di masyarakat Muba melakukan kerja sosial.
Terbukti dengan angka tingkat kedisukaan yang tinggi dan berbanding selaras dengan tingkat kedikenalan.
BACA JUGA:Survei LKPI, Elektabilitas Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah Lebih Diunggulkan, Ini Buktinya
BACA JUGA:Pemilih Prabowo-Gibran Mayoritas Masih Jatuhkan Pilihan untuk Herman Deru? LKPI Sebut Ini Alasannya
Dalam debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Muba yang sudah digelar KPUD Muba, Lucianty-Syaparuddin mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat Muba yang menonton.
“Kalau tidak ada kejadian luar biasa (tsunami politik), Lucianty-Syaparuddin berpotensi besar menang di pilkada Muba,” ujar lulusan terbaik ilmu komunikasi politik ini dengan lugas.
Sebagai informasi survei LKPI digelar 7-14 November 2024 dengan mengambil sampel 410 responden (41 desa/kelurahan) secara proporsional di kabupaten Muba.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling dengan tingkat kesalahan (marjin off error) +/-5 % serta selang kepercayaan 95 %.
Kemudian wawancara dilakukan tatap muka langsung dengan responden dan semua pewawancara mahasiswa berasal dari kota Palembang.