Sehingga bisa ditebak, hasil survei tim ini seakan membantah hasil penelitian langsung dari 4 lembaga survei nasional yang disebutkan di atas.
BACA JUGA:Terbongkar Alasan Chairul S Matdiah Dukung Calon Gubernur Sumsel Herman Deru Habis-Habisan
BACA JUGA: Segudang Pengalaman dan Dedikasi, Ini Perjalanan Herman Deru Sebagai Mantan Gubernur Sumsel
Tim internal paslon tersebut mengaku elektabilitas paslon mereka bertengger sebesar 42 %.
Mereka mengaku bahwa itu survei internal tanpa menyebut dari lembaga mana yang melakukan survei.
Atas rilis hasil survei yang cukup kontroversial tersebut, banyak pihak angkat suara dan menyampaikan komentar pedas.
Salah satunya pengamat politik sekaligus ahli statistik, Adriansyah Chaniago yang menyentil hasil survei yang dipublikasikan tim internal salah satu paslon tersebut adalah kebohongan publik dan tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Posko Tim Emas Khatulistiwa Diresmikan, Siap Menangkan HDCU di Pilkada Sumsel
BACA JUGA:Khidmatnya HDCU Pimpin Sholawat di Benteng Kuto Besar, Dzikir Akbar Bersatu Bangun Sumsel Religius
Menurut dia sangat jelas bahwa rilis hasil survei tim internal paslon ini bertujuan mempengaruhi dan menggiring opini publik Sumsel.
Hanya saja Adriansyah sangat menyayangkan cara-cara tersebut tidak memenuhi etika publik.
“Sebenarnya masyarakat sudah cerdas dan dapat membedakan mana survei yang benar dan mana survei yang kurang jelas juntrungannya,” singgung Adriansyah kepada wartawan di Palembang, Ahad 17 November 2024.
Menurut dosen ilmu politik ini, penyebaran survei abal abal tersebut adalah bentuk frustasi akibat tidak adanya kenaikan yang berarti pada paslon mereka usai 5 bulan bersosialisasi dan kampanye selama ini.
BACA JUGA:Totalitas Dukung HDCU! Anggota DPRD Sumsel 3 Periode Chairul S Matdiah Serahkan 700 Ketua Timses
Kepanikan makin tinggi mengingat hari pencoblosan tinggal 9 hari lagi.