Senada, PIC Desa Wisata dari Dinas Pariwisata Sulsel Muhammad Ibrahim Halim menilai penilaian ADWI tahun ini lebih ketat dan kompetitif.
Karena itu dengan raihan Juara III oleh Landorundun membuktikan bahwa desa wisata di Sulsel juga semakin kompetitif.
Hanya saja kata Ibrahim, perlu diingat bahwa penghargaan ini bukan capaian tertinggi sebenarnya.
BACA JUGA:KEREN, Cughub Buluh Lubuk Selo Lahat Masuk Nominasi Penilaian Desa Wisata
BACA JUGA:Candi Borobudur dan Desa Wisata Candirejo, Pesona Indonesia di Travex 2024 di Laos
“Penghargaan ini sebagai trigger bagi pengelola dan semua pemangku untuk bersama-sama mengembangkan desa wisata," imbuhnya.
Kendati demikian, Ibrahim optimis Sulsel akan menyumbang lebih dari 1 wakil pada ADWI di tahun 2025 mendatang.
"Karena dari tahun ke tahun pengelola desa wisata semakin sadar dan merasakan dampak positif dari pengelolaan desa wisata, khususnya peningkatan perekonomian warga sebagaimana disampaikan Kemenparekraf di malam puncak," pungkasnya.
Selain Desa Wisata Landorundun, Sulawesi Selatan juga mengirimkan 2 wakil lain, masing-masing Desa Balleangin di Kabupaten Pangkep serta Desa Mattabulu di Kabupaten Soppeng.