Jalan tol di RRT berapa Pak Menteri, ada yang tahu? 190 ribu kilometer.
Bendungan kita ini total hampir 300 bendungan, di Korea 20 ribu bendungan, di RRT seingat saya 98 ribu bendungan.
Jadi masih jauh, masih perlu kerja keras, meskipun ya kita melakukan sebuah lompatan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Bangun Negara Makmur dengan Perekonomian Inklusif
BACA JUGA:Bertemu PM Norwegia, Presiden Jokowi Bahas Kerja Sama Lingkungan Hidup hingga Situasi di Gaza
Presiden Jokowi pun mengapresiasi kerja keras dan kecepatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas pembangunan berbagai infrastruktur tersebut.
Presiden Jokowi berpesan agar dalam perencanaannya, pembangunan infrastruktur bisa lebih komprehensif.
Misalnya, saat membangun jalan, maka sebaiknya pengerjaannya mencakup drainase, trotoar, hingga lanskapnya.
“Saya rasa kemudian di kecepatan juga sangat baik.
BACA JUGA:Tiba di Expo City Dubai, Presiden Jokowi Hadiri Pembukaan WCAS COP28
BACA JUGA:Presiden Jokowi Bertolak Menuju Persatuan Emirat Arab untuk Hadiri KTT COP28
Kementerian PUPR itu biasanya paling mendahului di dalam pengerjaan realisasi anggaran.
Januari itu pasti sudah mulai karena kontraknya sebelum, itu yang saya lihat, dibanding dengan kementerian yang lain selalu mendahului, itu yang bagus, Januari sudah langsung mulai.
Itu yang sebetulnya sudah saya tekankan kepada kementerian yang lain untuk meniru PUPR,” tandasnya.*