PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Gunung Dempo yang indah kebanggaan masyarakat Kota Pagaralam dan Sumatera Selatan setelah sempat nihil aktivitas selama beberapa bulan, dikabarkan terjadi erupsi Gunung Dempo pada hari Sabtu, 23 November 2024, pukul 13:38 WIB siang tadi. Selain informasi erupsi Dempo, kita akan simak catatan letusan Gunung Dempo sejak abad lalu.
Dari laman magma.esdm.go.id dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 3373 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 240 detik.
Aktivitas Gunung Dempo ini terjadi setelah beberapa bulan tidak mengalami aktivitas. Namun, tidak banyak warga yang menyadari adanya aktivitas Gunung Dempo ini. Warga masih beraktivitas seperti biasa.
Catatan terakhir terjadi erupsi Gunung Dempo pada hari Senin, 27 Mei 2024, pukul 04:06 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 3673 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 130 detik.
BACA JUGA:Satu Rangkaian dengan Wisata Gunung Dempo, Ada Tempat Petik Sendiri Buah Salak di Kebun
BACA JUGA:Meski Indahnya Kebangetan! Inilah Cerita Misteri Gunung Dempo dan Legenda Keberadaan Manusia Harimau
Menurut situs magma.esdm.go.id Gunung Api Dempo mempunyai dua puncak yaitu: Gunung Dempo pada ketinggian 3.049 m dpl dan G Merapi Dempo pada ketinggian 3.159 m dpl.
Gunung ini ternyata memang masih cukup aktif. Meskipun pada abad 20 dan 21 ini belum pernah terjadi letusan yang dahsyat, setidaknya beberapa catatan pada abad yang lalu pernah ada catatannya.
Sejarah letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan hingga kini telah terjadi lebih dari 21 kejadian. Karakter letusan G. Dempo merupakan Letusan Freatik yang berlangsung secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat, mengeluarkan lumpur belerang, jatuhan piroklastik dan air dari danau kawah.
Dari lebih 21 kejadian itu terdata pertama tahun 1818. Tahun sebelum itu tidak ada catatan sama sekali.
Setidaknya ada 7 kali letusan besar yang sempat membuat masyarakat cemas. Beruntungnya catatan saat itu masih pada abad yang lalu yakni abad ke-19 Masehi. Catatan korban jiwa saat itu tidak terdata.
Dari 7 kali letusan besar itu Gunung Dempo pertama kali meletus pada tahun 1818. Akibat letusan, puncak Gunung Dempo menjadi gundul dan sebagian hutan yang ada habis terbakar.
Namun, sayangnya untuk tanggal dan bulan kapan pastinya Gunung Dempo meletus masih belum bisa dipastikan.