Salah satu pakar peternakan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. drh. Irkham Widiyono, menyatakan bahwa cuaca ekstrim seperti kemarau panjang sangat mempengaruhi ketersediaan pakan alami, sementara lahan yang tidak dikelola dengan efisien ditambah memperburuk situasi tersebut (Barus, 2023).
BACA JUGA:Bantu Berikan Makanan Ternak, Begini Kedekatan Satgas TMMD Dengan Warga
BACA JUGA:Seperti Apa Sosok Perempuan yang Sukses Mengelola Hewan Ternak di Desa Batumarta OKU Timur
Oleh karena itu, solusi yang diajukan adalah pemanfaatan lahan secara lebih produktif dan diversifikasi sumber pakan ternak yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
Selain itu, ahli lain menekankan pentingnya pengembangan teknologi pakan alternatif dan berkelanjutan.
Penerapan teknologi dalam produksi pakan, seperti pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan ternak, dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah kekurangan pakan.
Pemerintah juga diharapkan memberi dukungan melalui kebijakan yang menguntungkan peternak kecil agar dapat mengakses teknologi dan bahan pakan yang lebih terjangkau.
BACA JUGA:Ini Penyebab Harga Dedak Kembali Meroket, Peternak Bebek di OKU Timur Mengeluh
BACA JUGA:CUAN BERLIPAT! Inilah 6 Ide Usaha Ternak Cepat Panen, Cocok Dijalankan di Desa
Implementasi solusi ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan pasokan daging domestik dan stabilitas harga pangan.