“Pilkada telah usai. Kini saatnya kita bersatu demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat OKU Timur. Jangan sampai ada lagi perpecahan atau rasa terkotak-kotak, karena kita semua adalah bagian dari keluarga besar OKU Timur yang menjunjung tinggi nilai persatuan,” tegasnya.
BACA JUGA:Pjs Bupati OKU Timur Ingatkan ASN untuk tetap Netral Selama Pilkada 2024, Ini Pesan Edwar Juliartha
BACA JUGA:Baru Dilantik, Pjs Bupati OKU Timur Tegaskan ASN untuk Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Seperti diketahui, prosesi Pangur, yang dikenal sebagai tradisi pemotongan gigi, merupakan salah satu ritual penting dalam agama Hindu.
Tradisi ini melambangkan upaya menghilangkan sifat-sifat buruk dalam diri manusia seperti keserakahan, kemarahan, dan keangkuhan.
Selain menjadi momen spiritual, Pangur juga menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga dan komunitas.
Acara ini ditutup dengan ramah tamah serta doa bersama, di mana para tamu undangan terlihat saling berbincang hangat.
BACA JUGA:Bupati OKU Timur Sebut Sektor Pertumbuhan Ekonomi Harus Dicermati, Ini Alasannya
BACA JUGA:Hadiri Pengajian Ahad Pon di Desa Kota Baru, Bupati OKu Timur Ajak Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah
Dukungan Bupati Enos dalam acara ini menjadi bukti nyata komitmennya untuk merangkul keberagaman budaya dan agama di Kabupaten OKU Timur.
Dengan peresmian Pura Dharma Buana dan suksesnya pelaksanaan tradisi Pangur, masyarakat Dharma Buana berharap agar keharmonisan dan kebersamaan ini terus terjaga demi kemajuan bersama.