5. Jerman
Di Jerman, harga Indomie sekitar 1,81 euro. Harga ini setara dengan Rp30.500 per bungkus.
Harga indomie tersebut di luar negeri lebih tinggi dibandingkan di Indonesia karena beberapa faktor, diantaranya biaya impor.
Sebagai produk asli yang diproduksi di Indonesia, Indomie harus melalui proses pengiriman dan distribusi yang memerlukan biaya tambahan. Pertambahan biaya tersebut meliputi seperti tarif impor, pajak, dan pengiriman internasional.
Di samping itu, biaya operasional dan harga bahan baku di masing-masing negara juga dapat mempengaruhi harga jualnya.
BACA JUGA:Cukup 3 Bahan Bisa Hasilkan Cuan, Resep Cilor Indomie Dijamin Untung Banyak
Di Indonesia sendiri, Indomie dapat ditemukan dengan mudah di hampir setiap sudut kota dengan harga yang relatif terjangkau. Indomie ada mulai dari warung kecil hingga supermarket besar.
Karena diproduksi dalam negeri, maka dengan adanya produksi dalam negeri, biaya distribusi menjadi lebih murah, yang memungkinkan harga jual tetap bersaing.
Namun, ada yang sedikit mengganggu dari kabar Indomie di luar negeri, yakni di Australia.
Makanan mie instan favorit ini yang di sana digemari para pelajar telah ditarik dari peredaran di Australia karena kekhawatiran akan keamanan pangan.
BACA JUGA:Hindari Mengonsumsi 3 Makanan Ini Bersamaan dengan Mi Instan
BACA JUGA:Tim Astra Motor Sumsel Datangi Pabrik Mie Instan di Banyuasin, Bukan Jualan, Terus Ngapain Ya?
Grant Eastern Trading mengumumkan adanya penarikan produk Indomie Rasa Soto Mie dan Indomie Rasa Ayam Bawang, dengan alasan adanya peringatan akan alergen yang tidak diumumkan.
Di dalam pengumuman penarikan itu diketahui Indomie Rasa Soto Mie memiliki alergen yang tidak diumumkan yaitu susu. Sementara Indomie Ayam Bawang dianggap memiliki alergen yang tidak diumumkan yaitu telur. “Setiap konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu dan atau telur mungkin akan mengalami reaksi jika produk ini dikonsumsi,” kata Food Standards Australia dalam peringatan penarikan dikutip dari news.com.au, Rabu (18/12/2024).
Ditegaskan lembaga itu, "Konsumen harus mengembalikan produk atau produk ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian dana penuh. Setiap konsumen yang khawatir dengan kesehatan mereka harus mencari nasihat medis."