Tingginya intensitas hujan pada musim penghujan ini yang kerap melanda wilayah Pagaralam menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kerawanan bencana. Bencana yang berpotensi besar terjadi terutama tanah longsor dan banjir bandang.
Di samping itu, angin kencang sering kali mengakibatkan pohon tumbang. Tumbangnya pohon ini yang tidak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga berpotensi menimbulkan korban jiwa.
Tim BPBD sendiri, kata Amiril Mukminin senantiasa bersiaga untuk menghadapi berbagai situasi darurat.
BACA JUGA:Waspada! Potensi Bencana Fenomena La Nina, Ini Penjelasan Pj Bupati Lahat
“Kami terus mengingatkan masyarakat Kota Pagaralam untuk selalu waspada terhadap berbagai bentuk bencana, terutama pada musim penghujan seperti saat ini. Kewapadaan dan kesadaran masyarakat menjadi kunci penting dalam mengurangi risiko bencana,” kata Amiril.
Kesiapsiagaan BPBD
Sebagai upaya mitigasi, BPBD Kota Pagaralam telah menjalankan beberapa langkah strategis, yakni melakukan Sosialisasi kepada Masyarakat seperti mengedukasi warga tentang cara menghadapi bencana, seperti langkah-langkah evakuasi dan penggunaan alat pemadam kebakaran.
BPBD juga melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang yang berpotensi tumbang di area padat penduduk. Ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup.
BPBD melakukan upaya peningkatan kesiapsiagaan tim seperti melatih dan memperlengkapi tim tanggap darurat untuk merespons bencana dengan cepat dan efektif.
Melakukan pemantauan daerah rawan bencana dengan mengidentifikasi wilayah-wilayah yang berisiko tinggi mengalami bencana, terutama pada musim penghujan.
BACA JUGA:Sukses Hadapi Bencana Asap! Kini Sumsel Bersiap-siap Sambut Musibah Lebih Besar
Warga Diimbau Tetap Waspada
Amiril mengingatkan pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak bencana.
BPBD mengimbau warga untuk selalu memeriksa kondisi rumah, memantau aliran air saat hujan deras, dan segera melaporkan jika menemukan situasi yang berpotensi menjadi bencana. BPBD juga menyediakan saluran komunikasi darurat yang dapat diakses masyarakat selama 24 jam. Melalui koordinasi di antara semua pihak, diharapkan risiko bencana di masa mendatang dapat diminimalkan.